Konsorsium WIKA Garap Bendungan Passeloreng Rp 701 Miliar

WIKA ditunjuk Kementerian PU-PR sebagai pemenang pelelangan pekerjaan Pembangunan Bendungan Passeloreng.

oleh Nurmayanti diperbarui 10 Jun 2015, 15:44 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2015, 15:44 WIB
Bendungan Katulampa
Bendungan Katulampa, Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Konsorsium dua perusahaan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Bumi Karsa (BK) menandatangani Surat Perjanjian Pembangunan Bendungan Passeloreng di Wajo, Sulawesi Selatan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-PR) pada pekan pertama Juni 2015 di Makassar. Proyek ini bernilai Rp 701,47 miliar.

Berdasarkan keterangan tertulis perusahaan, Rabu (10/6/2015), penandatanganan dilakukan Bambang Saptadi Sukarno selaku kuasa KSO WIKA–BK dengan Iskandar Rahim selaku Pejabat Pembuat Komitmen Bendungan II SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Pompengan Jeneberang.

WIKA ditunjuk Kementerian PU-PR sebagai pemenang pelelangan pekerjaan Pembangunan Bendungan Passeloreng sesuai dengan Surat Penunjukan Pemenang Nomor KU.03.01-MN/364 tanggal 27 April 2015.

"Rencananya proyek ini akan berlangsung selama 60 bulan kalender dihitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam penandatanganan perjanjian kontrak," jelas Corporate SecretaryPT Wijaya Karya, Suradi.

Lingkup utama pekerjaan pada proyek ini meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan bangunan pengelak sungai, pekerjaan bendungan utama dan bendungan pelana, pekerjaan bangunan pelimpah, pekerjaan bangunan pengambilan dan pengeluaran, pekerjaan hidromekanikal dan listrik, jalan layanan serta pekerjaan rumah

Pembangunan Bendungan Pasellorang merupakan salah satu prioritas pembangunan infrastruktur daya air di Sulawesi Selatan.

Proyek ini berdiri di atas lahan seluas 169 kilometer persegi (km2) dengan luas genangan waduk sebesar kurang lebih 2.500 hektare (ha), panjang 309,57 meter, tinggi 44,50 meter, da lebar 10 meter.

Bendungan yang berada di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ini didesain untuk menyediakan tampungan khusus sebesar 138 juta meter kubik dan merupakan infrastruktur pengairan yang bermanfaat untuk mengairi areal persawahan dan lainnya. (Nrm/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya