Liputan6.com, Jakarta - Electronic banking (e-banking) dan mobile banking sudah menjadi gaya hidup masyarakat di era modernisasi seperti sekarang ini. Kantor-kantor cabang perbankan mulai sepi ditinggalkan nasabah karena lebih memilih menggunakan layanan e-banking dengan segala kemudahannya.
Senior Vice President Transaction Banking Retail Group PT Bank Mandiri Tbk, Rahmat Broto Triaji mengatakan, nasabah yang datang ke kantor cabang perbankan mengalami penurunan 6,1 persen di seluruh dunia, sementara penggunaan e-banking melesat 6,4 persen.
"Bahkan pada tahun lalu saja, terjadi penutupan kantor cabang di seluruh dunia ‎sebanyak 2,599 unit kantor dibanding pembukaan 1,137 kantor. Ini disebabkan karena peningkatan penggunaan layanan e-banking," terang dia saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Rabu (17/6/2015).
Kondisi ini menunjukkan bahwa tren kunjungan nasabah ke kantor cabang perbankan merosot. ‎Sehingga bank-bank semakin kurang bergairah menanamkan modalnya membangun kantor cabang.
"Masyarakat sudah malas datang ke kantor cabang, ini bikin bank ‎malas ekspansi bangun kantor cabang. Karena bangun kantor saja butuh investasi Rp 1 miliar, beli mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Rp 70 juta. Tapi dengan e-banking, kita cuma bangun sistem saja," jelasnya.
Rahmat menambahkan, penggunaan e-banking telah menggeser layanan internet banking karena kemudahan yang ditawarkannya. Internet banking, lanjutnya, nasabah harus mengakses lewat PC maupun laptop dengan fasilitas token. Sementara e-banking hanya dibekali telepon seluler nasabah dan tiada berbatas waktu layanan kapanpun dan dimanapun.
Di Bank Mandiri, kata Rahmat, transaksi via internet banking mencapai 90 persen, sedangkan 10 persennya di kantor cabang. Namun sejak 2009, layanan di kantor cabang Bank Mandiri mengalami penurunan.
"Penggunaan mobile banking naik terus dengan rata-rata pertumbuhan 80 persen sampai 100 persen. Layanan internet banking 15 persen hingga 16 persen dan penggunaan layanan ATM sekira 20 persen," paparnya.
Ke depan, Rahmat memprediksi layanan e-banking tiga sampai lima tahun mendatang semakin melonjak. Bank Mandiri siap menambah user interface maupun fitur-fitur menarik.
Saat ini perbankan pelat merah itu mempunyai 15.444 ATM, CDM sebanyak 400 unit, alat gesek atau EDC 280 ribu unit. Sementara nasabah mobile banking menunjukkan basis hampir 6 juta orang dan internet banking 2,5 juta nasabah dari total nasabah Bank Mandiri 12,5 juta orang. (Fik/Gdn)
Gara-gara E-Banking, 2.000 Kantor Cabang Bank Tutup
Di Bank Mandiri, transaksi via internet banking mencapai 90 persen, sedangkan 10 persennya di kantor cabang.
diperbarui 17 Jun 2015, 17:19 WIBDiterbitkan 17 Jun 2015, 17:19 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Memahami RAV Endpoint Protection: Keamanan Komprehensif untuk Perangkat Anda
Tradisi Khofifah Ziarah Kubur ke Makam Orang Tua di Hari Pencoblosan Tiap Ikut Pilgub Jatim
Quick Count Pilkada 2024, Simak Langsung Melalui Link Ini
Anies Baswedan Gestur 3 Jari Saat Nyoblos di Lebak Bulus: Kita Ingin Jakarta Menyala
Pilkada 2024 Digelar Serentak Hari Ini, Warganet: Jangan Lupa Nyoblos di TPS
Pramono Anung Ngaku Tidur Nyenyak Sebelum Pencoblosan
Ditemani Istri dan Anaknya, Pramono Anung Gunakan Hak Pilihnya di TPS 046 Cipete Selatan
Harga Emas Antam Naik Rp 5.000 di Hari Pilkada Serentak, Cek Daftarnya
Prabowo Nyoblos Pilkada Jawa Barat di TPS 008 Bojong Koneng
BRI Beri Akses Pembiayaan dan Pendampingan bagi UMKM di Merauke
Infografis 5 Provinsi Potensi Kerawanan Tinggi Saat Pilkada 2024 dan Lokasi TPS Prabowo, Gibran, Megawati Serta Jokowi
Kumpulan Hoaks Seputar Kecelakaan Transportasi, dari Kapal Laut sampai Kereta Cepat