Transaksi e-Banking Tinggi, Pendapatan BNI Naik 20%

Laba bersih perseroan naik menjadi Rp 4,94 triliun sepanjang enam bulan pertama 2014.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Jul 2014, 19:29 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2014, 19:29 WIB
BNI

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 15,4 persen menjadi Rp 4,94 triliun pada semester I 2014. Capaian ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang mengalami kenaikan signifikan sebesar 20,9 persen di tengah permasalahan suku bunga tinggi.

Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo mengungkapkan, persaingan likuiditas dan penyaluran kredit konsumer yang ketat, pihaknya dapat mencapai kinerja positif sepanjang Januari-Juni ini.

"Pendapatan bunga bersih tumbuh 20,9 persen dari Rp 8,9 triliun di semester I 2013 menjadi Rp 10,8 triliun pada periode yang sama ini. Ini mendorong laba bersih dari Rp 4,28 triliun menjadi Rp 4,94 triliun di semester I 2014," terang dia saat Paparan Kinerja di kantornya, Jakarta, Kamis (24/7/2014).

Rapor keuangan positif itu, kata Gatot, ditunjang kinerja penyaluran kredit yang bertumbuh 15,7 persen yakni menjadi Rp 257,53 triliun pada semester I ini dari periode yang sama 2013 sebesar Rp 222,65 triliun. Alasan lain, karena kemampuan emiten berkode BBNI itu dari 10 persen menjadi 10,5 persen.

"Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 19,1 persen atau melebihi pertumbuhan DPK perbankan nasional yang hanya mencapai 12,4 persen. Cost of Fund ditahan ke level 2,9 persen dan penurunan Non Performing Loan (NPL) dari 2,6 persen menjadi 2,2 persen di enam bulan pertama 2014," jelasnya.

Kenaikan DPK menjadi Rp 314,19 triliun tersebut, sambung dia, mengerek pertumbuhan aset perusahaan pelat merah ini menembus Rp 407,82 triliun di Januari-Juni 2014. Jumlah ini tumbuh 18,6 persen dari sebelumnya di tahun lalu Rp 343,79 triliun.

Gatot menjelaskan, pihaknya mengantisipasi kondisi suku bunga tinggi yang dapat memberikan dampak bagi kualitas aset dengan meningkatkan rasio pencadangan dari 123,2 persen menjadi 128,9 persen sebagai prinsip kehati-hatian.

Sementara Direktur BNI, Darmadi Sutanto menambahkan, kenaikan pendapatan bunga bersih disumbang dari peningkatan transaksi e-banking BNI. "Yang beli pulsa, dan membayar listrik PLN lewat e-banking cukup besar. Jadi menyumbang recurring fee cukup tinggi," tandas dia. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya