Kementan Sebut Stok Bawang Merah Surplus, Kenapa Harganya Mahal?

Dari sisi pasokan produksi bawang merah sebenarnya surplus 200 ribu ton. Bahkan pasokan pada Juni akan melebihi batas normal.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Jun 2015, 18:24 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2015, 18:24 WIB
Bawang Merah
(Liputan6.com\Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan bawang merah dalam keadaan aman, meski mengalami kenaikan harga. Lalu apa penyebab dari kondisi ini?.

Kepala Bidang Distribusi Pangan Kementan Benny Rachman, mengatakan, dari sisi pasokan produksi bawang merah sebenarnya surplus 200 ribu ton. Bahkan pasokan pada Juni akan melebihi batas normal mendekati 80 ribu ton per hari.

"Bawang merah dari sisi produksi sebetulnya mengalami surplus," kata dia di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jakarta, Jumat (19/6/2016).

Benny mengungkapkan, penyebab kenaikan harga bawang merah saat pasokan melimpah karena pola tanam yang hanya fokus pada beberapa daerah sehingga pasokannya tidak merata. "Hanya persoalan spot pola tanam tak seperti beras," ungkap dia.

Menurut Benny, untuk mengatasi permasalahan tersebut, harus ada pengaturan tata niaga. Sehingga pasokan bawang merah merata dan dapat menekan harga. "Perlu tata niaga diatur lebih baik lagi," pungkasnya. (Pew/Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya