Ekonomi Melambat, Bank Mandiri Tak Revisi Target Laba

Bank Mandiri akan merevisi minor pada rencana bisnis bank yaitu di angka kredit bermasalah atau non performing loan.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Jun 2015, 17:41 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2015, 17:41 WIB
Bank Mandiri
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tidak melakukan revisi terhadap target-target yang ditetapkan perseroan pada tahun ini meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, di 2015 ini merupakan tahun di mana sektor perbankan harus lebih berhati-hati jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain kondisi ekonomi nasional yang belum juga mengalami perbaikan, faktor ekstenal juga dinilai masih akan memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Tapi saya sendiri masih yakin karena kondisi yang terjadi sekarang kondisi eksternal saja yang memburuk, jadi ekonomi di China juga tidak naik. Pasti Indonesia punya potensi ekonomi yang sangat besar," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Menurutnya, meski ekonomi Indonesia masih banyak bergantung pada faktor eksternal, namun perbaikan ekonomi bisa dilakukan dari dalam, seperti dengan mendorong belanja pemerintah lebih maksimal sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia.

"Kalau kita bisa fokus ke ekonomi domesti, dengan cara government spending lebih banyak, kemudian costumer confidence dijaga supaya orang-orang mau spending di dalam negeri, itu saya rasa bisa mendongkrak ekonomi kita lebih baik lagi," katanya.

Berdasarkan hal tersebut, lanjut Budi, Bank Mandiri masih percaya dengan apa yang tersusun dalam rencana bisnis bank tahun ini. Buktinya, pertumbuhan kredit perbankan dan laba perseroan hingga bulan lalu dinilai masih on the track.

"Sampai akhir Mei kemarin angka kami tidak jauh dari ini, jadi kita lagi mikir apakah perlu dirubah atau tidak. Target profit kita sampai Mei tidak terlalu jauh dari yang kita cantumkan di rencana bisnis bank. Memang kita tidak menaruh target yang agresif jadi kita berpikir masih bisa diterapkan," jelasnya.

Meski demikian, Bank Mandiri tetap akan melakukan revisi pada kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Dengan demikian diharapkan, perseroan bisa melakukan antisipasi lebih awal terhadap potensi peningkatan NPL tersebut.

"Memang ada beberapa yang akan kita ubah tetapi tidak akan signifikan. Target yang akan kita rubah NPL tadi. Karena NPL pasti akan naik. Tapi dari pertumbahan kredit kan kita kasih range antara antara 15 persen sampai 17 persen. Cuma satu yang kita lihat, yaitu NPL," tandasnya. (Dny/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya