Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pihaknya sebenarnya telah memperkirakan pelemahan rupiah seperti yang terjadi saat ini. Untuk mengantisipasi pelemahan tersebut, Bank Mandiri secara rutin melakukan uji ketahanan atau stress test.
Budi menjelaskan, dari stress test yang rutin dilakukan tersebut, Bank Mandiri menjadi lebih berhati-hati dan telah menyiapkan antisipasi jika nilai tukar rupiah terus merosot.
"Sejak 2012, kami sudah baca bahwa pelemahan rupiah akan terjadi. Jadi kita secara rutin 6 bulan sekali melakukan stress test. Stress test yang kita lakukan sampai pada kurs rupiah yang lebih tinggi dari ini pun kondisi Bank Mandiri masih aman," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Selasa (23/6/2015).
Budi menuturkan, jika melihat kondisi pelemahan rupiah seperti saat ini, ada dua hal yang perlu harus dijaga. Pertama, yaitu likuditas valuta asing dan beruntungnya, kondisi Indonesia dan dunia saat ini jauh berbeda dengan krisis 2008 di mana likuiditas dolar Amerika Serikat (AS) cukup banyak.
"Sejak krisis 2008, The Fed lakukan quantitative easing, itu banyak sekali pasokan dolar AS di dunia, termasuk di Indonesia. Jadi isu yang pertama sudah bisa kita atasi," kata dia.
Sedangkan hal kedua yang harus dijaga yaitu kualitas kredit dalam mata uang dolar AS. Hal ini penting mengingat kebanyakan perusahaan yang menjadi nasabah di perbankan Indonesia memiliki pendapatan dalam rupiah, bukan dalam dolar AS.
"Kalau nasabahnya penghasilanya rupiah, dia harus bayar lebih tinggi lagi. Nah khusus untuk Bank Mandiri kami merasa beruntung karena sejak krisis 2008 kami belajar kalau memberi kredit dolar AS hanya kepada perusahaan-perusahaan yang memilik income dolar AS. Sehingga tidak ada masalah mengenai kenaikan atau perubahan kurs," jelasnya.
Dengan ekonomi saat ini yang jauh lebih baik dibandingkan saat krisis pada 2008 lalu, dia masih tetap optimistis sektor perbankan masih bisa tumbuh lebih baik.
"Karena kondisi sekarang sudah jauh lebih baik dibandingkan 2008. Jadi saya tidak khawatir, rasa optimistis saya masih tinggi bahwa Bank Mandiri dan perbankan nasional masih kuat untuk menghadapi ini," tandasnya. (Dny/Gdn)
Hadapi Krisis, Bank Mandiri Lakukan Uji Ketahanan Tiap 6 Bulan
Dengan ekonomi yang lebih baik dibandingkan saat krisis pada 2008, Bank Mandiri masih tetap optimistis sektor perbankan tumbuh positif.
Diperbarui 23 Jun 2015, 16:27 WIBDiterbitkan 23 Jun 2015, 16:27 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Capai 700 Meter
Menkum: Keputusan Pemberian Amnesti 7 KKB di Tangan Presiden
7 Sebab Kamu Merasa Sedih Tanpa Alasan serta Tips Mengatasinya
Apakah Makan Ubi Rebus Bikin Kurus? Ini Faktanya
Jangan Sampai Tragedi Longsor Gunung Sampah Seperti TPA Leuwigajah Terulang di Indonesia
Atasi Sampah di Pantai dan Laut, 17 Perguruan Tinggi se-Indonesia Ikuti Laboratorium Psikologi Maritim
4 Tingkatan Ikhlas dalam Islam, dari Duniawi hingga Sempurna
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester City vs Liverpool 23 Februari 2025 di Vidio
PT PP Gelar Program Bekal PPintar: Makan Bergizi di Cilincing dan Tarakan
Demi Swasembada Pangan, BULOG dan BRIN Sinergi Genjot Hasil Panen
Alasan Kiky Saputri Harus Melahirkan Secara Cesar, Terkait Kondisi Bayi Di Dalam Kandungan
Dihajar Korea, Timnas Indonesia Akhiri Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 Tanpa Kemenangan