Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5 persen-5,4 persen pada 2015. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan tersebut didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat seiring peningkatan investasi. Ditambah realisasi belanja modal pemerintah.
"Triwulan II akan membaik meski terbatas. Perbaikan triwulan III dan IV didukung meningkatnya konsumsi dan investasi. Sejalan realisasi pengeluaran fiskal dan penyaluran kredit perbankan," ujar Perry di Jakarta, Rabu (1/7/2015).
Tak hanya itu, dia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 sampai 5,8 persen pada 2016. Selain dari realisasi investasi dan belanja modal pemerintah, pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh perbaikan ekonomi global.
Advertisement
"Tahun 2016 diperkirakan pertumbuhan lebih baik. Perkiraan berdasarkan proyeksi ekonomi dunia yang lebih baik yaitu 3,8 persen dibandingkan 3,4 persen di 2015," ujar Perry.
Ekonomi Indonesia cenderung lesu dengan hanya tumbuh 4,7 persen. Perry mengatakan, faktor eksternal dan internal membuat ekonomi RI melambat. Dari sisi internal didorong belanja modal pemerintah belum maksimal. Dari eksternal, harga komoditas cenderung melemah padahal andalan ekspor Indonesia dari komoditas.
"Dari sisi eksternal kontraksi ekspor seiring melemahnya permintaan global dan harga komoditas," kata dia.
Sementara itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen hingga akhir 2015. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menuturkan, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,5 persen pada semester II 2015.
"Prognosis atau perkiraan APBNP akhir tahun atau semester II. Pertama perkiraan asumsi, sekali lagi ini estimasi kondisi hari ini. Pertumbuhan ekonomi semester I sebesar 4,71 persen, pertumbuhan ekonomi semester II sebesar 5,5 persen. Sehingga outlook 2015 pertumbuhan ekonomi 5,2 persen," ujar Bambang. (Amd/Ahm)