Usai Gagal Bayar, Posisi Fiskal Yunani Mengerikan

Dengan kombinasi antara gagal bayar dan tahun-tahun penuh penghematan, posisi fiskal Yunani menjadi begitu mengerikan.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 02 Jul 2015, 09:48 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2015, 09:48 WIB
ATM milik salah satu bank di Yunani diserbu oleh masyarakat.
ATM milik salah satu bank di Yunani diserbu oleh masyarakat (Foto: Reuters.com)

Liputan6.com, Athena - Gambar suasana warga Yunani yang ramai mengantri di luar bank untuk menarik uang telah menambah tekanan pada pemerintah kiri negara tersebut. Tekanan itu dapat membuat pemerintah menyerah pada seluruh tuntutan kreditor.

Melansir laman CNBC, Kamis (2/7/2015), kombinasi antara gagal bayar dan tahun-tahun penuh penghematan membuat posisi fiskal Yunani menjadi begitu mengerikan. Bagaimana tidak, bank-bank ditutup, para penduduk hanya bisa menarik uang sebesar 60 euro per hari dari ATM dan bahkan Yunani diprediksi tak punya cukup uang untuk membayar dana pensiun warganya.

Mengenai pembatasan uang, Yunani bahkan dilaporkan hanya mampu memberikan 20 euro pada setiap pengambilan uang di ATM. "Tekanan pada sistem perbankan sangat besar dan pesan pada para pemegang rekening bank kini semakin jelas. Waktu hampir habis," terang para pakar strategi di Rabobank.

Modal di bank-bank Yunani telah mengalami guncangan yang sangat hebat. Meski begitu, dampak yang sebenarnya belum lagi terasa mengingat Bank Sentral Eropa telah memberikan dana bantuan darurat pada sejumlah lembaga finansial yang dikenal dengan istilah Emergency Liquidity Assistance (ELA).

Namun Yunani tetap di bawah tekanan. Pasalnya, dewan Bank Sentral Eropa akan segera menggelar pertemuan di Frankfurt guna memutuskan untuk menaikan, menjaga jumlah tetap sama atau memangkas dana ELA yang dialirkan pada Yunani.

Jika bank-bank Yunani terlihat sangat rentan terhadap kebangkrutan, maka dana ELA tersebut dapat dipangkas kapan saja. Cara lain, Bank Sentral Eropa dapat membuat obligasi pemerintah dan aset Yunani menjadi jaminan dana bantuan tersebut mengingat kini Yunani tengah menunggak utang pada IMF.

Yunani juga berisiko melewatkan pembayaran utang ke Bank Sentral Eropa pada 20 Juli. Empat bank utama di Yunani juga dianggap akan gagal memenuhi kewajiban utangnya meski belum bangkrut.

Jika Yunani benar-benar dinyatakan bangkrut, maka tekanan besar akan melanda sistem perbankan dan menghancurkannya. (Sis/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya