Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kunjungan Menteri Pembangunan Nasional dan Reformasi Republik Rakyat China, Xu Shaoshi. Dalam pertemuan itu, Xu menjelaskan detail pembangunan kereta cepat yang akan dibangun.
"Saya secara jelas menjelaskan proposal Tiongkok mengenai pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung," kata Shaoshi, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (11/8/2015).
Setelah memberi penjelasan, Shaoshi juga meminta agar JK mendukung pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut. Tak hanya itu, dalam pertemuan juga dibahas soal investasi dan perdagangan.
Advertisement
"Pak JK memberikan tanggapan yang positif mengenai kerja sama kedua negara, kami merasa sangat terharu dan terdorong untuk melakukan program ini dengan baik," tutur dia.
"Kami sepakat bahwa kerja sama dua negara harus ditingkatkan, khususnya di bidang infrastruktur dan pembangunan kapasitas produksi," tambah Shaoshi.
Terkait investasi mengenai pembangunan kerja cepat tersebut, JK enggan membeberkan nilainya. Namun, ia memastikan akan ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi Indonesia sebagai timbal balik.
"Ya belum ditawarkan, tentu belum bisa dibuka kan (nilai investasinya). Ya belum, tidak akan terbuka begitu sama Anda. (Soal pinjaman) Itu ada syarat-syaratnya juga tapi yang ringanlah," tandas JK.
[Otoritas China](2290611 telah menyerahkan hasil uji kelayakan kereta cepat Jakarta-Bandung kepada Presiden Joko Widodo, Senin 10 Agustus lalu. Kereta yang dibangun nantinya akan memiliki kecepatan 350 km per jam yang melaju di atas rel sepanjang 150 km.
Nantinya, sepanjang lintasan kereta akan dibangun delapan stasiun, dari Halim dan akan ada ekstensi ke Manggarai serta Gambir. (Alvin/Ndw)