Ini 6 Penyebab Turunnya Harga Minyak

Harga minyak terus berjuang bertahan di atas US$ 40 per barel.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Agu 2015, 08:20 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2015, 08:20 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, New York - Tahun lalu, harga minyak mentah dunia tak beranjak dari posisi di atas US$ 100 per barel. Namun, situasi global telah berubah. Harga minyak sekarang malah berjuang bertahan di atas US$ 40 per barel.

Dalam perdagangan Jumat pekan lalu, harga minyak mentah turun menjadi US$ 41,35 per barel. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak Maret 2009. Penurunan harganya telah terjadi dalam tujuh minggu berturut-turut,

Apa penyebab penurunan harga ini? Sederhana saja, stok minyak sekarang lebih besar daripada permintaannya. Berikut 6 pemicu turunnya harga minyak seperti dikutip dari CNNMoney, Selasa (18/7/2015):

1. Pasokan berlebih

Kondisi kelebihan pasokan ini ini akibat Amerika Serikat melakukan revolusi energi yang membanjiri pasokan. Organisasi Negara-negara pengekspor minyak (OPEC) bukannya menyeimbangkan pasar, malah terus menggenjot produksi minyak.

Kartel yang dipimpin oleh Arab Saudi itu takut kehilangan pangsa pasar dan terkalahkan oleh AS, Kanada, dan produsen minyak lainnya. Inilah penyebab harga minyak turun drastis pada semester II 2014.

2. Pasokan shale gas dari AS terus naik

Produksi minyak AS terus meningkat. Produsen di sana secara agresif terus meningkatkan produksi. Banyak analis berpendapat harga minyak tidak akan kunjung stabil sampai ada perusahaan minyak di AS yang bangkrut atau melakukan merger.

3. Permintaan menurun

Ekonomi global sedang mengalami penurunan. Negara maju sedang berjuang mempertahankan ekonominya. Negara yang perekonomiannya membaik, seperti AS, sedang mengimplementasikan standar efisiensi agar permintaan minyak dapat dibatasi. Pada saat yang sama, negara berkembang pun sedang mengalami perlambatan ekonomi.

4. Ekonomi China sedang lesu

Pendorong ekonomi dunia beberapa tahun sebelumnya adalah China. Tapi saat ini terjadi banyak masalah di sana. Perlambatannya membuat harga komoditas dunia menurun, termasuk minyak mentah.

5. Kenaikan nilai dolar AS

Seperti harga komoditas lainnya, minyak pun dihargai dengan dolar AS. Akibatnya, ketika sekarang nilainya naik maka harganya pun demikian untuk di luar AS. Mata uang dolar ini telah naik tujuh persen pada tahun ini dibandingkan mata uang negara lainnya. Kebijakan Cina yang mendevaluasi nilai yuan semakin membuat tekanan ke harga minyak.

6. Iran bakal membanjiri dunia dengan minyak

Kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara Barat beberapa waktu lalu bakal membuat minyak dari negara itu membanjiri pasar. Bahkan ada tanda kalau Iran sedang menimbun banyak minyak saat ini. (Elsa/Ndw)

Reporter: Elsa Analet

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya