Emas Kembali Jatuh Karena China Pangkas Suku Bunga

Harga emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 1,3 persen menjadi US$ 1.138,30 per ounce.

oleh Arthur Gideon diperbarui 26 Agu 2015, 06:51 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2015, 06:51 WIB
Ilustrasi Harga Emas
Ilustrasi Harga Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, London - Harga emas kembali turun lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta), setelah penurunan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Sentral China membantu pemulihan pasar saham global.

Tekanan terhadap emas bertambah dengan adanya data kepercayaan konsumen di Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2015 mencatatkan level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Hal tersebut menunjukkan kekuatan yang mendasari adanya pemulihan ekonomi di negara tersebut sehingga memungkinkan bank Sentral Amerika (The Fed) untuk menaikkan suku bunga pada tahun ini.

Mengutip Reuters, Rabu (26/8/2015), harga emas di pasar spot turun 1,3 persen menjadi US$ 1.139,85 per ounce. Sementara harga emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 1,3 persen menjadi US$ 1.138,30 per ounce.

"Lonjakan yang cukup besar di angka kepercayaan konsumen AS dengan pemulihan pasar saham membuat emas tertekan ke level US$ 1.135 per ounce dan mendekati di kunci US$ 1.130 per ounce di mana emas turun di posisi terendah," jelas Direktur Perdagangan Logam BMO Capital Markets, Tai Wong.

Wong mengacu pada jatuhnya harga yang terjadi pada 19 Juli lalu.

Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga emas berjangka gagal mencetak keuntungan seiring gejolak terjadi di pasar saham global karena kekhawatiran terhadap ekonomi China. Kekhawatiran terhadap ekonomi China terkait prospek permintaan untuk logam industri.

Direktur Goldcore, Mark O'Byrne menuturkan harga emas lebih rendah di awal pekan ini karena ada kendala likuiditas oleh hedge fund atau pengelola dana investor untuk marjin. Adanya marjin itu membuat investor harus menyetor lebih banyak uang untuk menjaga posisi.

"Selama beberapa waktu emas memiliki korelasi terbalik dengan saham tetapi sering emas berkorelasi dengan saham untuk jangka pendek. Kejatuhan pasar saham dalam satu hari juga berpengaruh," kata O'Bryne.

Sementara itu,Kepala Riset CMC Market Colin Cieszynski menuturkan harga emas tidak dapat reli di awal pekan seiring telah mencapai level terbatas. Akan tetapi harga emas dapat tetap aktif dalam beberapa minggu mendatang.

"Secara historis sekarang menguntungkan harga emas karena musim pernikahan India mendekat," kata Cieszynski. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya