Liputan6.com, Jakarta - Besarnya porsi pengembang listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) dalam proyek ketenagalistrikan 35 ribu Mega Watt (MW)Â mengkhawatirkan. Besarnya peran swasta tersebut bisa mendorong permainan pasokan.
Pengamat ketenagalistrikan Universitas Indonesia, Iwa Garniwa mengatakan, kekhawatiran yang muncul atas porsi IPP yang besar dalam proyek tersebut adalah permainan pasokan listrik.
"Pemerintah tidak punya tapi dipaksa untuk punya. Lalu akhirnya diserahkan ke swasta. Saya tidak setuju. Sewaktu proyek 15 ribu MW, PLN mendapat jatah 10 ribu, itu di atas 50 persen. Kondisi waktu dulu itu berbeda dengan saat ini. Kalau swasta jadi kartel bagaimana nanti?" kata Iwa, saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti yang dikutip di Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Menurut Iwa, jika swasta yang memegang produksi listrik tersebut benar-benar mengontrol harga listrik, maka dampak yang terjadi adalah terganggunya kedaulatan energi Indonesia. Padahal program kedaulatan energi saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah.
"Kalau pemiliknya asing semua, kita bisa apa? Kedaulatan energinya gimana? Jadi saya tidak setuju," tegasnya.
Pengamat ketenagalistrikan dari Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR), Fabby Tumiwa memiliki pandangan berbeda. Menurutnya, peran pihak swasta dalam pembangunan proyek pembangkit listrik seharusnya tidak perlu dipermasalahkan. Pasalnya, kebutuhan listrik saat ini sangat mendesak.Â
Ia menambahkan, saat ini Indonesia terancam defisit listrik karena itu butuh kecepatan pembangunan pembangkit untuk mencukupi kebutuhan. "Menurut saya begini, kita butuh listrik, pemerintah kerjalah untuk memenuhi. Jangan sampai kita defisit listrik,"pungkasnya. (Pew/Gdn)
Peran Swasta Dalam Proyek Listrik 35 Ribu MW Terlalu Besar
Besarnya peran swasta dalam proyek 35 ribu MW bisa menimbulkan kartel listrik.
Diperbarui 26 Agu 2015, 10:03 WIBDiterbitkan 26 Agu 2015, 10:03 WIB
Petugas PLN memperbaiki Menara Sutet di Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)... Selengkapnya
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Perluas Akses ke Pasar Keuangan Syariah, Anak Usaha Delta Dunia Makmur Tawarkan Sukuk Perdana Rp 2 Triliun
Fokus Pagi : Kericuhan Mewarnai Munas VII IKA PMII di Sebuah Hotel di Jakarta Pusat
Prabowo Luncurkan Danantara Indonesia, Bukan Sekadar Pengelola Investasi
Usai Jadi Asisten Pelatih di Timnas Indonesia, Alex Pastoor Tolak Tawaran dari Heerenveen
Arti Tirakat: Pahami Praktik Spiritual Tradisional Jawa
10 Pemain Tertinggi di Premier League 2024/2025, Beberapa di Antaranya Berpostur Lebih dari 2 Meter!
Didampingi Jokowi-SBY, Prabowo Resmi Luncurkan Danantara
Ciri Ciri Khusus HAM; Pengertian, Karakteristik, dan Implementasinya
Mampukah Danantara Jaga Stabilitas Ekonomi Indonesia?
Saksikan FTV Kisah Nyata Siang Spesial di Indosiar, Senin 24 Februari Via Live Streaming Pukul 12.00 WIB
Masato Kanda jadi Presiden ke-11 Asian Development Bank
VIDEO: Panik! Prabowo Lupa Sebut Ketum NU hingga Kadin saat Peluncuran Danantara