Liputan6.com, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah yang sudah nyaris mendekati level 14.200 per dolar Amerika Serikat (AS) tak terlepas dari hilangnya kepercayaan pelaku pasar maupun investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Sehingga yang terjadi adalah tingginya aliran modal asing yang keluar dari Negara ini.
Ekonom Senior CSIS, Pande Raja Silalahi mengungkapkan, pelemahan nilai tukar rupiah sangat berkaitan dengan sentimen negatif di dalam negeri. Selain karena alasan perlambatan ekonomi global maupun nasional, sambungnya, paling menonjol yang menghantam nilai tukar rupiah adalah persoalan non ekonomi.
"Kurangnya kepercayaan masyarakat dan investor terhadap perjalanan ekonomi Indonesia. Ada sinyal ketidakkonsistenan pemerintah, karena ekonomi sedang melambat tapi masih pasang target tinggi," tegas dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (6/9/2015).
Mirisnya lagi, kata Pande, realisasi pembangunan infrastruktur sangat lamban. Itu dibuktikan dengan penyerapan anggaran pemerintah untuk belanja modal dan infrastruktur masih sangat rendah.
"Pihak swasta tidak percaya, pembangunan infrastruktur ini mau dibawa ke mana. Jadi hilanglah kepercayaan mereka," ucapnya.
Permasalahan internal semakin berat akibat ketidakkompakan para menteri Kabinet Kerja sehingga bisa mempengaruhi kebijakan yang diambil untuk bangsa Indonesia.
"Harusnya perbaiki persepsi masyarakat dan pelaku pasar, jangan bikin gaduh melulu, jangan memberi informasi yang berbeda-beda. Kalau begini terus, orang lebih baik pegang dolar," ujar dia.
Lanjut Pande, mengembalikan kepercayaan masyarakat yang sempat hilang bisa menjadi salah satu faktor penguatan nilai tukar rupiah di samping menggenjot surplus neraca perdagangan, mengendalikan utang luar negeri dan lainnya.
"Kita perlu kebijakan tepat untuk keluar dari masalah ini, termasuk paket kebijakan yang akan dirilis pemerintah, seperti deregulasi meskipun perlu dipertanyakan juga apakah bisa langsung terlaksana," terang dia. (Fik/Gdn)
Investor Hilang Kepercayaan, Rupiah Makin Mengkhawatirkan
Pelemahan nilai tukar rupiah sangat berkaitan dengan sentimen negatif di dalam negeri.
Diperbarui 06 Sep 2015, 08:59 WIBDiterbitkan 06 Sep 2015, 08:59 WIB
Pelemahan nilai tukar rupiah sangat berkaitan dengan sentimen negatif di dalam negeri.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Resep Bubur Manado: Hidangan Tradisional Kaya Rasa dari Sulawesi Utara
Perbedaan Kota dan Kabupaten, Memahami Karakteristik Unik Dua Entitas Administratif
Cara Beli Tiket Kereta Api Tambahan Lebaran 2025, Dijual Mulai 23 Februari
6 Potret Aktor Lucky Hakim di Retret Kepala Daerah, Semangat Demi Warga Indramayu
Memahami Tujuan Karya Fiksi dan Manfaatnya bagi Pembaca
Ingat, Ada Perubahan Penggunaan Peron di Stasiun Tanah Abang, Ini Rinciannya
Anak Menitipkan Orangtua di Panti Jompo, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Hingga Enam Bulan ke Depan, Pemprov Jakarta Pastikan Ketersediaan Beras dan Pangan Aman
Petinggi Manchester United Ancam Bakal Pecat Staf Bila Bocorkan Informasi Klub
Jelang Ramadhan, Rano Karno Pastikan Tak Ada Kenaikan Harga Daging di Jakarta
RUU Media Sosial Nepal Dinilai Ancaman Kebebasan Berpendapat
Shopee Gelar Promo Ramadan 2025, Hadirkan Penawaran Menarik untuk Brand Lokal dan UMKM