Alasan Rizal Ramli Bikin Gaduh Program Pemerintah

Menko Koordinator Bidang Maritim, Rizal Ramli mengatakan, kegaduhan yang dibuatnya juga berdasarkan fakta.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Sep 2015, 17:07 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2015, 17:07 WIB
20150909-Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli-Jakarta
Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli belum lama dilantik namun ia membuat gebrakan antara lain merevisi target proyek listrik dari 35 ribu megawatt (MW) menjadi 16 ribu MW. Tak hanya itu, ia juga menduga ada praktik mafia dalam pulsa listrik. Lalu apa yang mendasari aksi Rizal itu?

Rizal mengatakan, ada hal mendasari dari kegaduhan yang dibuatnya terhadap proyek yang telah diprogramkan oleh pemerintah. Jadi bukan hanya untuk mencari perhatian semata.

"Saya bukan gaduh biasa. Gaduh saya ada isinya. Tidak gaduh hanya di kulitnya saja. Kalau gaduh hanya di kulitnya saja itu adalah infotainment. Saya tidak tertarik dengan infotainment," kata Rizal, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Rizal mengungkapkan, dirinya hanya ingin mengungkapkan fakta, memberi sudut pandang lain dalam sebuah proyek, selain itu ia ingin menghindari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

"Saya itu juga sebenarnya tidak niat bikin gaduh. Saya hanya ingin ungkap fakta. Dari pada kita diam-diam saja ternyata di dalamnya KKN lebih baik kita ungkap fakta saja," tutur Rizal.

Rizal menambahkan, atas aksinya tersebut akan menarik investor menanamkan modal di Indonesia. Lantaran ada perubahan yang dilakukan oleh pemerintah.

"Investor juga senang kalau ada gaduh. Karena berarti kita terbuka. Kalau ada yang bilang gaduh-gaduh investor tidak jadi datang saya pikir itu cara pandang kuno. Cara pandang orde baru," ujar Rizal Ramli. (Pew/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya