Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mentah atau crude oil terus merosot hingga mencapai US$ 44 per barel. Harga ini dinilai murah, bahkan sangat murah sampai-sampai harga sebotol air minum pun lebih mahal dari harga minyak mentah.
Dilansir dari Business Insider, Senin (14/9/2015), harga sebotol air ukuran 1,5 liter air mineral pada Desember 2014 lebih mahal dibanding harga minyak yang saat itu menapak di bawah US$ 60 per barel.
Disebutkan satu barel ekuivalen dengan 159 liter. Itu berarti kala itu harga minyak per liternya mencapai US$ 0,37 (jika tepat di harga US$ 60/barel).
Advertisement
Business Insider juga mengambil satu kasus di Inggris di mana harga rata-rata satu pak isi enam botol air mineral siap minum berukuran 1,5 liter dibanderol sekitar 3,8 poundsterling. Di akhir 2014 kala itu, nilai tukar poundsterling terhadap dolar sekitar 1,6 dolar.
Jadi untuk 6 botol air mineral tersebut dibanderol US$ 6,08. Nah untuk 1 botol berarti sekitar sekitar US$ 1,01. Jika disetarakan, harga minyak mentah per 1,5 liter mencapai US$ 0,51, atau separuhnya harga air mineral tadi.
Itu harga yang berlaku pada akhir tahun lalu di mana harga minyak mentah mencapai US$ 60. Bisa dibayangkan semurah apa minyak mentah di mana harga saat ini yang terus merosot hingga US$ 44 per barel, sementara harga air mineral tidak menunjukkan perubahan berarti. US$ 44 per barel setara dengan US$ 0,27 per liter.
Beberapa negara juga mengalami hal serupa. dalam situs data biaya hidup di dunia, Numbeo, disebutkan bahwa Norwegia adalah negara di mana harga air paling mahal. Untuk 1,5 liter air minum kemasan botol dibanderol US$ 2,54. Sangat jauh lebih mahal dibanding minyak mentah yaitu US$ 0,27 per liter atau US$ 0,4 per 1,5 liter.
Bagaimana dengan di Indonesia? di Indonesia, perbandingan tersebut memenangkan harga minyak mentah meski tak terlalu signifikan. 1,5 liter minyak mentah seharga US$ 0,4 atau setara Rp 5.600 lebih mahal dibanding air kemasan botol ukuran 1,5 liter yang rata-rata dihargai Rp 5.000.
Pertanyaannya kini, sampai kapan harga minyak akan terus merosot? (Zul/Ndw)