Liputan6.com, New York - Pada akhir tahun 90-an hingga awal 2000-an, Nokia merupakan merek telepon genggam nomor 1 di dunia. Selain itu, Nokia merupakan pembentuk trend di bidang teknologi informasi.
Namun kemungkinan besar, beberapa tahun ke depan orang tak akan mengenal Nokia. Saat ini Nokia telah diakuisisi oleh Microsoft. Namun sayangnya, Microsoft lebih fokus untuk membesarkan merek Microsoft Lumia sehingga nama Nokia yang sudah 147 tahun berkibar kini tinggal sejarah.
Kisah Nokia tersebut sebenarnya bukan yang pertama kali terjadi. Sebelum Nokia, banyak perusahaan yang produknya dulu mungkin sangat kita kenal, tetapi kini telah menghilang.
Berikut ini adalah 8 perusahaan yang dulu pernah jaya, dikutip dari Fortune, Senin (14/9/2015):
1. Pan Am
Advertisement
Pan American World Airways, atau lebih dikenal dengan sebutan Pan Am didirikan pada 1927 di Key West, Florida. Perusahaan ini semula didirikan untuk melayani pengiriman surat antara Amerika Serikat (AS) dengan Kuba.
Ekpansi bisnis Pan Am lun meluas dengan melayani angkutan di luar barang. Daerah jelajah juga melebar dan hingga ke Amerika Tengah, dan Selatan. Pan Am merupakan pilihan pertama bagai para wisatawan AS untuk melancong ke luar negeri.
Setelah berakhirnya Perang Dunia II,minat para wisatawan untuk menggunakan moda transportasi udara meningkat tajam. Menyikapi hal tersebut Pan Am memindahkan pusat operasinya dari Worldport ke Bandara internasional John F Kennedy, di New York, AS. Pada dekade 60-an hingga 70-an Pam Am menjadi maskapai glamor pilihan kaum jet set.
Kejayaan Pan Am mulai terusik. Pada 1988 teroris membom Penerbangan 103 Pan Am di atas kota Lockerbie, Skotlandia. Lonjakan harga bahan bakar yang disebabkan oleh Perang Teluk, juga mengguncang keuangan perusahaan. Akhirnya Pan Am mengajukan kebangkrutannya pada januari 1991 dan menutup oprasinya pada Desember di tahun yang sama.
2. Blockbuster
Pada tahun 2000, Reed Hastings, pendiri bisnis startup Netflix, mendekati CEO Blockbuster John Antioco dengan membawa proposal kerja sama. Antioco pun menolaknya secara dingin, karena perusahaannya berada di atas pasar penyewaan video yang lain dengan keuntungan yang solid, ribuan lokasi ritel, dan jutaan pelanggan yang ingin menyewa film, dan videogame mereka.
Namun apa yang terjadi setelahnya itu, bisnis Blockbuster goyah, dan mengumumkan kebangkrutannya pada 2010 sementara Netflix terus berkembang.
3. Amoco
Â
Standard Oil Company didirikan pada tahun 1889, kemudian mengakuisisi American Oil Company pada 1910. Perusahaan tersebut kemudian membuat merek Amoco dan merevolusi SPBU di Amerika dengan memperkenalkan konsep pompa bensin meteran, pompa bensin drive-through, dan truk tangki.
Perusahaan ini menjadi andalan warga Amerika, dimana banyak SPBU Amoco menghiasi sisi jalan raya di seluruh negeri Paman Sam. Amoco akhirnya menjadi produsen gas alam terbesar di Amerika Utara, dan pemimpin dalam teknologi tenaga surya.
Pada tahun 1998, Amoco merger dengan British Petroleum (BP) yang mana merupakan pengambilalihan terbesar bagi perusahaan AS oleh perusahaan asing.
Awalnya, Amoco tetap beroperasi di AS, namun BP berubah pikiran dan mengumumkan bahwa semua SPBU Amoco harus mererubah namanya menjadi BP. Dengan keputusan tersebut, merek Amoco hilang seketika.
4. Enron
4. Enron
Pada akhir 1990-an, Enron merupakan perusahaan energi dan komoditas yang paling inovatif. Perusahaan yang berpusat di Houston, Texas, tersebut telah membuat kategori komoditas jenis baru, seperti bandwidth internet dan weather futures, menghasilkan uang dari sesuatu yang tidak ada sebelumnya. Enron juga menjadi contoh bagaimana teknologi lama dapat beradaptasi pada era ekonomi baru, sehingga harga sahamnya melonjak tinggi.
Enron diterpa badai skandal. Enron telah menyembunyikan kerugian dan hutang yang besar. Enron menyatakan bangkrut pada 2001, menyebabkan kerugian miliaran dolar dikarenakan harga saham yang ambruk. Perusahaan audit Enron, Arthur Andersen juga bubar pada 2002 karena bersalah atas keterlibatan mereka dalam menutupi skandal tersebut.
5. Oldsmobile
Olds Motor Vehicle Co Didirikan pada tahun 1897 oleh Ransom Olds Eli, Oldsmobile menjadi ikon Amerika sejati. Olds Motor Vehicle Co. menjadi bagian dari General Motors pada tahun 1908, di mana merek Oldsmobile tetap eksis hingga seratus tahun ke depan.
Dalam sejarahnya, Oldsmobile terjual hingga 35 juta unit dan yang model Cutlass dan Cutlass Supreme menjadi beberapa mobil yang paling diminanti. Selama dekade 80-an Oldsmobile terjual lebih dari 1 juta unit per tahun, namun penjualan mulai jatuh pada dekade 90-an.
Perusahaan merayakan hari jadinya yang ke seratus pada tahun 1997 dengan penjualan yang merosot, dikarenakan tidak bisa bersaing dengan mobil hemat bahan bakar seperti Hyundai, Honda dan Toyota dan dari merek GM lainnya seperti Pontiac.
Pada tahun 2000, General Motors mengumumkan bahwa merek Oldsmobile akan dihapus. April 2004 merupakan perakitan terakhir dari Oldsmobile, dan tidak lama setelah itu GM segera menutupnya.
6. Woolworth
Frank Woolworth membuka toko kelontong 5 Cents di Utica, NY, pada tahun 1879. Dia menambahkan angka 10 pada tahun berikutnya dan mengubah cara orang berbelanja dengan membuat toko serba ada (toserba) dari bahan makanan, sekop, popok dan manakanan untuk makan siang di bawah satu atap.
Selama 117 tahun Woolworth mendominasi toko diskon, dan merpukan perintis konsep pemasaran ritel saat ini. Woolworth 5-10 cent store (baca-five and dime) mulai menurun pada tahun 1980, dan pada tahun 1986, salah satu cabang mengalami kerugian operasional hingga us$ 37 juta. Pada tahun 1987, The Woolworth Corporation mengumumkan menutup 400 cabang toko terakhirnya.Â
7. Borders
Borders adalah salah satu toko buku terbesar di Amerika. Didirikan di Ann Arbor, Michigan pada 1971, oleh dua bersaudara Tom, dan Louis Borders. Toko buku tersebut memliki 21 cabang. Kemudian pada tahun 1992, Borders bersaudara menjualnya pada Kmart dengan nilai US$ 125 juta. Tiga tahun kemudian, Kmart mengganti nama toko buku tersebut menjadi Waldenbooks.
Pada akhirnya toko tidak mampu bersaing dengan munculnya Internet, e-book, musik digital, dan pengecer online seperti Amazon. Setelah 40 tahun, toko utama di Ann Arbor tutup pada tahun 2011, dan perusahaan menyatakan bangkrut. perusahaan kompetitor Barnes & Noble memperoleh merek dagang, dan daftar pelanggan Borders. Pencarian web untuk Borders sekarang diarahkan ke situs Barnes & Noble.
8. General Food
Pada tahun 1895, Charles William (CW) mendirikan postum cereal company di Battle Creek, Michigan dan mulai menuliskan sejarah panjang dalam bisnis makanan. Dia membuat produk sarapan sereal Grape-Nuts pada tahun 1897.
Pada tahun 1929 nama perusahaan berubah menjadi General Foods. Perusahaan tersebut berkembang hingga beberapa dekade, dengan produk terkenal seperti makanan beku merek Bird’s Eye, kopi tanpa kafein merek Sanka, Kool-Aid , Jell-O, restoran Burger Chef dan lain sebagainya.
Pada tahun 1985, General Foods diakuisisi oleh Philip Morris (yang kemudian menjadi Altria Group). Ketika Philip Morris mengakuisisi Kraft pada tahun 1988, kedua perusahaan makanan digabung dan pada 2007 menjadi Kraft General Foods, menjadikannya perusahaan makanan terbesar di AS. (Ilh/Gdn)
Advertisement