Konsumsi Premium Tak Bakal Melonjak Bila Harganya Turun

Ada sedikit perbedaan harga antara harga Premium dengan Pertalite memberikan pilihan kepada masyarakat.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Okt 2015, 12:15 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2015, 12:15 WIB
20150722-Pertalite Siap Meluncur-Jakarta
Nosel dan selang Pertalite RON 90 sudah terpasang di SPBU Coco, Abdul Muis, Jakarta, Rabu (22/7/2015). PT Pertamina (Persero) mulai memasarkan produk bensin baru yakni Pertalite RON 90 pada Jumat (24/7) mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memberikan sinyal akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi jenis premium pada Senin 5 Oktober 2015.

Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng mengatakan penurunan harga premium tidak akan mendorong peningkatan konsumsi BBM jenis ini. Hal ini karena Pertamina sudah memiliki produk baru yaitu pertalite yang dinilai mendapat sambutan cukup baik dari masyarakat.

"Sekarang premium juga sudah ada saingan, yaitu pertalite. Masyarakat jadi diberikan pilihan," ujar Andy di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (5/10/2015).

Terlebih lagi, lanjut Andi, harga jual pertalite tidak jauh dari harga premium sehingga disparitas antar keduanya harga relatif kecil. Ini dinilai membuat masyarakat tetap menggunakan pertalite meski harga premium nantinya turun.

"Sekarang dengan tidak ada disparitas antara keekonomian dengan harga (jual). Walaupun diatur khususnya premiun itu mengurangi penyimpangan. Dalam arti orang yang tidak berhak tidak menggunakan," kata dia.

Meski pertalite belum tersedia merata di seluruh daerah di Indonesia, namun ada pertalite dinilai ampuh menurunkan tingkat konsumsi premium dan pertamax.

"Oke pertalite hanya di beberapa daerah. Di luar Pulau Jawa masih belum dipenuhi tetapi setidak-tidaknya mengurangi konsumsi premium dan kurangi pertamax," kata Andi. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya