Menteri Basuki Ingatkan Proyek Kontraktor RI Agar Berkualitas

Menteri PU Basuki Hadimuljono memperingatkan kalau kualitas kerja infrastruktur harus diperhatikan apalagi hadapi MEA.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Okt 2015, 12:45 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2015, 12:45 WIB
20151005- Tiang jalan layang busway-Jakarta
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan tahap akhir tiang jalan layang busway paket Taman Puring, Jakarta, Senin (5/10/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono mengaku kecewa dengan pengerjaan beberapa proyek infrastruktur yang digarap oleh kontraktor dalam negeri.

Kekecewaan tersebut bukan disebabkan kualitas bangunan yang dihasilkan tidak layak, melainkan dalam proses pengerjaannya kontraktor dalam negeri tersebut kurang memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

"Untuk itu kami mengundang kontraktor besar nanti siang, saya mau bicara soal itu.Di lapangan Jepang yang kerjain MRT dibandingkan dengan pembangunan fly over di Jakarta, pelaksanaan sama, tapi beda performanya, MRT rapi, tapi kalau dikerjakan kita itu berantakan," kata Basuki di kantornya, Selasa (13/10/2015).

Basuki mencontohkan, pengerjaan Fly Over Kuningan sisi selatan yang saat ini dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) tingkat kerapian dan pemenuhan K3-nya masih kurang.

Karena itu, Basuki mengingatkan, soal kualitas kerja harus benar-benar diperhatikan karena menyangkut nama baik perseroan.‎ Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), kinerja beberapa kontraktor asal Indonesia menjadi hal yang penting dalam rangka bersaing dengan kontraktor dari beberapa negara Asean lainnya.‎

"Kalau kontrakor kita begini, bagaimana dia kerja di luar negeri nantinya. Masak kita tidak bisa meniru hal-hal yang baik itu, makanya ini akan saya peringatkan," tegas Basuki.

Hal-hal yang perlu diperhatikan, Basuki mengatakan mengenai bekas pengerjaan proyek infrastruktur yang dilakukan di malam harinya, mulai dari penempatan material hingga kebersihan pagar pembatas‎ harus benar-benar diperhatikan.

"Setiap pagi, pagar pembatas (MRT) itu di lap, orang Indonesia yang ngelap, diminta sama orang Jepang, di terowongan Sudetan Ciliwung itu juga kerja rapi, saya malam ke sana siang ke sana, atasnya pasti bersih, kamar mandi juga bersih, padahal itu di proyek, coba kalau kita yang kerjain, sudah tidak karuan toiletnya," papar Basuki. (Yas/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya