Liputan6.com, New York - CEO Twitter, Jack Dorsey memberikan bonus bagi karyawannya di perusahaan senilai US$ 200 juta atau setara Rp 2,7 triliun (kurs 13.619 per dolar AS). Bonus yang diberikannya tersebut berupa saham perusahaan.
"Pemberian dari Jack tidak mengubah cara kita memperlakukan karyawan. Itu hanya berarti ada lebih banyak saham pada porsi karyawan yang akan didistribusikan dari waktu ke waktu bilamana ada acara besar atau perekrutan baru," ujar juru bicara Twitter kepada CNN Money, seperti dilansir, Sabtu (24/10/2015).
Nilai Rp 2,7 triliun tersebut setara juga dengan satu per tiga saham Twitteratau sekitar 7 juta lembar.
Advertisement
Pekan lalu, Dorsey menyatakan dia akan memberikan 40 juta saham dari perusahaannya yang lain, Square untuk yayasan baru yang berinvestasi dalam layana belahan dunia.
"Saya lebih memilih bagian yang kecil dari sesuatu yang besar daripada yang besar dari sesuatu yagn kecil," ujarnya.
Padahal, Dorsey dan perusahaannya saat ini tengah berada dalam tekanan. Twitter telah gagal untuk mendapatkan efek seperti halnya Facenook. Sementarar Square harus berkompetisi dengan nama besar seperti Apple dan Google.
Dorsey sendiri disebut sebagai CEO permanen twitter pada awal bulan ini, setelah proses yang lama dan mengandung spekulasi. Banyak yang ragu dan bertanya-tanya kemampuan Dorsey menjalankan dua perusahaan yang butuh perhatian lebih.
Sepekan setelah dia mengambil alih, Twitter melepaskan lebih dari 300 karyawannya agarv perusahaan bisa lebih fokus. Beberapa hari setelahnya, Square mendaftar untuk initial public offering (IPO).
"Kita ingin membuat ini menjadi besar!," serunya. "Begitu juga dengan Twitter, Saya percaya akan membuat Twitter jadi besar," tutupnya. (Zul/Ahm)