Wapres JK: RI Bakal Sulit Bersaing Bila Tak Bergabung dengan TPP

Wapres Jusuf Kalla menuturkan Indonesia berencana gabung dengan TPP untuk dapat bersaing dengan negara lain.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 27 Okt 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2015, 17:00 WIB
20151019-Jusuf Kalla-Jakarta
Wapres Jusuf Kalla di rumah dinas Wakil Presiden, Jakarta (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menuturkan Indonesia perlu bergabung dengan Trans Pacific Partnership (TPP) agar tidak sulit bersaing dengan negara lain.

"Kita rencanakan (gabung TPP) karena kalau tidak,  kita akan kalah, sulit bersaing dengan negara lain," kata JK, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (27/10/2015).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keinginan bergabung dalam TPP dalam kunjungannya ke Amerika Serikat (AS). Jokowi menyampaikan ekonomi Indonesia termasuk ekonomi terbuka, dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa. Kondisi demikian membuat Indonesia termasuk ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

"Dengan jumlah penduduk 250 juta, Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Indonesia bermaksud untuk bergabung dalam Trans-pacific Partnership," kata Jokowi dalam jumpa pers bersama di Camera Spray, Gedung Putih, ‎seperti dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Presiden.

TPP saat ini diikuti oleh 12 negara, yakni Brunei, Cile, Selandia Baru, Singapura, Amerika Serikat, Australia, Kanada, Jepang, Malaysia, Meksiko, Peru, dan Vietnam. Kesepakatan TPP itu dicapai pada 5 Oktober 2015. Kesepakatan tersebut akan membentuk 40 persen dari ekonomi dunia.

Kesepakatan dalam perjanjian TPP ini untuk menekan hambatan perdagangan barang dan jasa serta menetapkan peraturan komersial. Hal ini untuk meruntuhkan tarif dan kuota impor. (Silvanus A/Ahm)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya