Liputan6.com, New York - Harga minyak di Amerika Serikat (AS) melonjak pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). pendorong penguatan harga minyak tersebut karena aksi beli yang dilakukan oleh palaku pasar setelah adanya berita bahwa AS diizinkan untuk melakukan ekspor minyak ke Meksiko.
Mengutip Wall Street Journal, Kamis (29/10/2015), harga minyak mentah untuk pengiriman Desember melonjak US$ 2,74 atau 6,3 persen menjadi US$ 45,94 per barel di New York Mercantile Exchange. Kenaikan tersebut merupakan lonjakan terbesar dalam satu hari sejak 31 Agustus lalu.
Sedangkah harga minyak Brent yang merupakan patokan global naik US$ 2,22 atau 4,8 persen ke level US$ 49,05 per barel di ICE Futures Europe.
Co-Portfolio Manager, Guinness Atkinson Asset Management Inc, Will Riley menjelaskan, kenaikan tajam pada perdagangan minyak di hari ini sebenarnya hampir sama juga dengan hari-hari sebelumnya. Ada berita yang membuat harga mengalami kenaikan atau penurunan, namun dampaknya tak begitu panjang.
Pelaku pasar masih melihat bahwa selama ini atau di tahun ini masih terjadi banjir pasokan di pasar dunia. Hal tersebut tidak akan membuat harga minyak akan beranjak jauh dari level yang ada saa saat ini.
Ia melanjutkan, sama halnya dengan adanya berita bahwa Perusahaan milik pemerintah Meksiko Petroleos Mexicanos telah mendapat izin dari AS untuk melakukan impor 75 ribu barel per hari minyak dengan kualitas tinggi yang akan dimulai pada November nanti.
Meskipun berita tersebut cukup memberikan angin segar karena ternyata masih ada permintaan yang besar di saat terjadi lonjakan pasokan namun berita tersebut tak akan banyak mempengaruhi harga minyak dunia.
"Apa yang Anda lihat itu adalah volatilitas seperti hari-hari biasanya. Saya tidak terlalu bersemangat dengan hal tersebut," jelas Will Riley.
Ia melihat bahwa jika tak ada aksi yang cukup kuat dari organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) maka harga minyak tak akan kembali ke level US$ 100 per barel. (Gdn/Ndw)
Rencana Ekspor ke Meksiko Dorong Penguatan Harga Minyak AS
Harga minyak mentah untuk pengiriman Desember melonjak US$ 2,74 atau 6,3 persen.
diperbarui 29 Okt 2015, 05:00 WIBDiterbitkan 29 Okt 2015, 05:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Infografis Peta Politik dan Parpol Pemenang di 9 Provinsi Barometer Pilkada Serentak 2024
Kala Putin Akui Trump Cerdas dan Solutif
Leukemia Adalah Kanker Darah: Pahami Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
Linkin Park Bakal Gelar Konser Tur di Jakarta 2025, Jadwal Penjualan Tiket Dibagi 3 Sesi
Wall Street Perkasa, Dow Jones Melonjak 200 Poin dan S&P 500 Cetak Rekor
AMI Awards 2024 Perayaan Musik Generasi Baru dengan 62 Kategori Penghargaan
Simak Kumpulan Hoaks Catut Nama Kementan, Jangan Mudah Percaya
Liverpool Siapkan Tawaran Besar untuk Incaran Lama Manchester United
Indonesia Darurat Melawan Judi Online, Perang Besar Harus Dilakukan Segenap Masyarakat
Satu TPS di Tangsel Dijadwalkan Pencoblosan Ulang Besok, Minggu 1 Desember 2024
Sadis! Anak Tega Bunuh Nenek dan Ayah Kandung di Jaksel, Sang Ibu Alami Luka Berat
Gara-gara Trump, Harga Emas Cetak Kinerja Bulanan Terburuk