Promosi Wisata RI Lebih Mendunia dari Malaysia dan Thailand

Selain jumlah wisman yang mulai meningkat, branding Indonesia telah kalahkan Malaysia dan Thailand.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Okt 2015, 13:20 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2015, 13:20 WIB
Pantai Sengigi Pulau Lombok
Wisatawan menikmati keindahan sunset di Pantai Sengigi, NTB (13/10/2015). Pulau Lombok terpilih sebagai pemenang dalam ajang internasional World’s Best Halal Travel Summit di Abu Dhabi, Uni Emirate Arab (UEA).(Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan promosi wisata Indonesia kepada dunia internasional mulai membuahkan hasil. Selain jumlah wisman yang mulai meningkat, branding Indonesia telah kalahkan Malaysia dan Thailand.

Branding Indonesia yang dikonsep dengan 'Wonderful Indonesia', telah lebih mendunia dibandingkan dengan 'Visit Malaysia' atau 'Amazing Thailand' yang sebelumnya juga telah dipromosikan.

"Pemasaran branding kita sudah kalahkan Malaysia dan Thailand, ranking branding kita sudah lebih tinggi indikatornya dari World Economic Forum, sebagai bukti, kita‎ kalahkan Malaysia dalam World Halal Travel Award 2015, itu bukti kita sudah sangat bagus," kata Arif di Rakornas Kepariwisataan Tahun 2015 di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta, Kamis (29/10/2015).

Dikatakan Arief, ini menjadi modal yang sangat penting dalam terus membangun industri pariwisata Indonesia, di mana selama ini sektor ini menjadi salah satu penyumbang devis‎a negara yang paling besar.

Pada tahun 2015, pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 10 juta orang dan itu akan bertambah menjadi 12 juta orang pada tahun 2016. Secara jangka menengah di tahun 2019, jumlah wisman yang mengunjungi Indonesia mencapai 20 juta orang.

Untuk mendukung hal itu, pemerintah saat ini tengah fokus mengembangkan 10 destinasi wisata di Indonesia untuk dijadikan lokasi wisata andalan selain Pulau Bali.

"Kita fokus ke 10 destinasi yang akan kita kembangkan dahulu, ada Tanjung Lesung, Mandalika, Labuan Bajo, dan lainnya, jadi ini akan menjadi daya tarik Indonesia," terang dia.

Dengan upaya apa yang terus dilakukan ini, Arief mentargetkan dalam empat tahun ke depan sektor pariwisata dapat menga‎lahkan sektor migas dan CPO (crude palm oil) sebagai sektor yang menyumbang devisa paling banyak ke negara. (Yas/Zul)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya