Moziah Bridges, CEO Sukses Berusia 13 Tahun

Di usia 13 tahun anak ini sudah terjun untuk menekuni bisnisnya di bidang pakaian bernama "Mo's Bows".

oleh Vina A Muliana diperbarui 12 Nov 2015, 06:01 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2015, 06:01 WIB
Moziah Bridges, CEO Sukses Berusia 13 Tahun
di usia 13 tahun anak ini sudah terjun untuk menekuni bisnisnya di bidang pakaian bernama "Mo's Bows".

Liputan6.com, Jakarta - Bakat berbisnis ternyata dapat dimulai dari usia yang sangat belia. Moziah Bridges, misalnya, di usia 13 tahun sudah terjun untuk menekuni bisnisnya di bidang pakaian. Bisnisnya yang bernama "Mo's Bows" lahir dari kecintaannya atas dasi kupu-kupu dan ketidakpuasannya atas pilihan warna busana-busana yang tersedia bagi anak-anak seusianya di pasar

Seperti yang dilansir dari laman Business Insider, Kamis (12/11/2015), bisnis yang ia jalankan tidak main-main. Ia menjual dasi kupu-kupu unik hasil desainnya sendiri. Siapa sangka, dasi kupu-kupu tersebut mampu terjual hingga US$ 200 ribu atau setara dengan Rp 2,7 juta.

Bridges memulai bisnisnya saat masih berusia 9 tahun dengan bimbingan orang tuanya. Bridges yang masih belum beranjak remaja itu kini sudah memimpin timnya sendiri.

Moziah Bridges dan dasi kupu-kupu hasil karyanya

Kesuksesan yang mampu ia torehkan sejak muda ini tentu saja banyak menarik perhatian media. Tidak heran, ia dan bisnisnya sudah banyak diliput di beberapa stasiun televisi Amerika, seperti di acara TV Shark Tank. Ia juga diliput oleh beberapa media cetak kenamaan seperti majalah O milik Oprah Winfrey dan majalah Vogue.

"Saya suka mengenakan dasi kupu-kupu karena membuat saya merasa percaya diri dan bersemangat," tutur Bridges. "Mendesain dasi yang berwarna-warni merupakan bagian dari visi saya untuk membuat dunia makin menyenangkan dan menggembirakan."

Bahkan di usia belia, anak yang suka fashion ini tak segan berpakaian yang bergaya. Di usia 4 tahun, Bridges mengenakan setelan jas dan dasi kapan pun ia keluar. Ia selalu ingin mengenakan pakaiannya sendiri.

Moziah mulai mengenal cara menjahit setelah diajarkan oleh sang nenek. Sesaat setelah mampu membuat dasi kupu-kupunya sendiri, ia pun akhirnya mencoba menjualnya di beberapa toko online.

Dalam hanya hitungan bulan, ia sudah menciptakan koleksi busana anak dengan lebih dari 2 lusin dasi kupu-kupu. Tidak disangka, dasi hasil produksi Bridges ini pun disukai oleh para teman dan keluarganya.

Saat ini Bridges sedang mencoba untuk mengembangkan bisnisnya dengan memproduksi dasi kupu-kupu yang lebih rapi dan berkelas dari kain vintage sang nenek yang bermotif bunga dan bernuansa Afrika, terinspirasi dari kampung halamannya. (Vna/NDw)**

 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya