Jelang Akhir Pekan, Rupiah Melemah ke 13.649 per Dolar AS

Angka produksi industri Zona Euro yang membaik membantu memperkuat euro terhadap dolar AS hingga dini hari tadi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 13 Nov 2015, 13:02 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2015, 13:02 WIB
Ilustrasi Nilai Tukar Rupiah Melemah
Ilustrasi Nilai Tukar Rupiah Melemah

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Jumat pekan ini. Namun rupiah berpeluang untuk menguat di sore hari jika angka transaksi berjalan sesuai dengan konsensus analis.

Mengutip Bloomberg, Jumat (13/11/2015), nilai tukar rupiah berada di angka 13.649 per dolar AS pada perdagangan pukul 12.00 WIB. level tersebut melemah jika dibandingkan dengan pembukaan yang ada di level 13.611 per dolar AS dan penutupan sehari sebelumnya yang ada di level 13.597 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan dari pagi hingga siang hari ini, rupiah berada di kisaran 13.611 per dolar AS hingga 13.654 per dolar AS.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah berada di level 13.633 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan kemarin yang ada di level 13.575 per dolar AS.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menjelaskan, dolar AS kembali melemah melanjutkan koreksi menyusul jobless claims yang masih tinggi dan defisit anggaran pemerintah AS yang melebar.

Angka produksi industri Zona Euro yang membaik juga membantu memperkuat euro terhadap dolar AS hingga dini hari tadi.

Namun memang, rupiah bergerak volatile dan cenderung melemah karena menunggu angka defisit neraca transaksi berjalan Indonesia.

"Jika angka transaksi berjalan sesuai dengan konsensus para analis yang diperkirakan berkisar 1,7 persen terhadap GDP atau lebih baik dari defisit 2 persen di kuartal sebelumnya, maka rupiah berpeluang menguat." jelasnya. 

Selain itu, jika transaksi berjalan cenderung membaik maka akan meningkatkan peluang penurunan BI rate. pada Rrapat Dewan Gubernur (RDG) yang diadakan pada Kamis (15/10/2015),  Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di level 7,5 persen. Dengan keputusan tersebut maka bank sentral telah menahan suku bunga acuan selama 9 bulan. (Gdn/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya