Temuan Bom di Bandara London Tak Ganggu Jadwal Garuda Indonesia

Lokasi penemuan bom di Bandara Gatwick London, Inggris, adalah di salah satu check in counter maskapai Eropa.

oleh Arthur Gideon diperbarui 15 Nov 2015, 17:15 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2015, 17:15 WIB
Pesawat Garuda Indonesia
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk melaporkan bahwa Otoritas Bandara Gatwick London, Inggris, telah mengamankan seorang penumpang yang kedapatan membawa tas berisi bom dan senjata laras panjang. Namun adanya temuan tersebut tidak mengganggu jadwal penerbangan Garuda Indonesia. 

Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo menjelaskan, perwakilan Garuda Indonesia di Bandara Gatwick, London, melaporkan bahwa pada 14 November 2015 kemarin sekitar pukul 10.12 UTC di terminal utara di counter checkin Easy Jet di lantai 1 ditemukan seorang penumpang kedapatan bawa tas berisi bom dan senjata laras panjang.

Dengan adanya temuan tersebut, pihak airport security dan otoritas bandara setempat segera melakukan prosedur keamanan standar yang meminta seluruh staf dan penumpang di bandara dievakuasi dari airport.

"Lokasi penemuan bom tersebut di salah satu check in counter maskapai Eropa, yang berjarak sekitar sekitar 800 meter dengan area check in counter Garuda," jelasnya kepada Liputan6.com, Minggu (15/11/2015). 


Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar menambahkan, adanya temuan bom tersebut tidak mengganggu penerbangan Garuda. Penerbangan GA089 London - Amsterdam - Cengkareng sendiri tetap terbang normal, aman, lancar tiba di cengkareng kemarin sore dengan membawa penumpang sekitar 138 orang," tuturnya.

Meskipun pesawat sempat mengalami penundaan penerbangan selama 28 menit di London, tapi penerbangan tersebut tiba sesuai jadwal di Amsterdam pada pukul 12.45 (waktu setempat) dan terbang sesuai jadwal juga dari Bandara Schiphol amsterdam dan tiba lebih cepat 30 menit di Bandara Sokarno Hatta, Cengkareng. 

Seperti diketahui, beberapa serangan teror terjadi di Paris, Prancis. Penembakan di restoran, penyanderaan di gedung konser, dan serangan bom di bar dan stadion.

Teror bermula Jumat malam, 13 November 2015. Sekelompok penyerang menyerbu gedung konser Bataclan tempat band asal Amerika Serikat, Eagles of Death Metal, bermain di depan penonton yang penuh sesak. Mereka memberondongkan senjata dan melempar bahan peledak. Para pelaku juga menyandera sejumlah orang di lokasi kejadian.

Belakangan, sumber Kepolisian Prancis mengatakan setidaknya 100 orang ditemukan tak bernyawa di dalam gedung konser Bataclan, termasuk 3 tersangka yang tewas setelah polisi menyerbu lokasi kejadian. Teror juga terjadi di luar stadion sepak bola. Sebuah ledakan bom bunuh diri terjadi di sana. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya