Tekanan Semakin Besar, Rupiah Melemah ke 13.787 per Dolar AS

Dolar AS menguat karena semakin tingginya rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (the Fed).

oleh Arthur Gideon diperbarui 19 Nov 2015, 11:43 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2015, 11:43 WIB
Tiga Perbedaan Fisik Uang Kertas Rupiah dan Dolar AS
Tahukah Anda kalau ada beberapa perbedaan fisik antara uang kertas Rupiah dan Dolar AS?

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis pekan ini. Dolar AS menguat karena semakin tingginya rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (the Fed).

Mengutip Bloomberg, Kamis (19/11/2015), rupiah berada di level 13.772 per dolar AS pada pukul 10.55 WIB. level tersebut tak banyak berubah jika dibanding dengan pembukaan yang ada di angka 13.773 per dolar AS.

Namun nilai tukar rupiah tersebut menguat jika dibandingkan dengan penutupan sehari sebelumnya yang ada di level 13.819 per dolar AS.

Dari pagi hingga siang ini, rupiah diperdagangkan di antara 13.758 per dolar AS hinga 13.799 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah melemah 11,16 persen.


Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah pada 19 november 2015 di level 13.787 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan periode sehari sebelumnya atau pada 18 November 2015 tercatat 13.763 per dolar AS.

Head of Reseach and Analysis Divison PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menjelaskan, dolar AS menguat setelah semalam Bank Sentral AS mengeluarkan ringkasan hasil rapat yang dilakukan pada Oktober lalu yang ditangkap oleh pelaku pasar bahwa mereka akan menaikkan suku bunga acuan pada Desember nanti.

Ekonom PT Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menambahkan, sentimen kenaikan suku bunga AS menekan mayoritas kurs di Asia. "Rupiah hingga menjelang FOMC meeting di akhir tahun berpeluang terus melemah," jelasnya.

Menurutnya, paket kebijakan yang rencananya akan dikeluarkan oleh pemerintah kemungkinan besar menahan pelemahan rupiah lebih dalam. (Gdn/Zul)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya