Setelah Turun Sejak Awal Pekan, Rupiah Akhirnya Mampu Menguat

Sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan di level 13.618 per dolar AS hingga 13.755 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Nov 2015, 12:26 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2015, 12:26 WIB
Ilustrasi Rupiah (3)
Ilustrasi Rupiah (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mampu menguat pada perdagangan di Jumat pekan ini. Penguatan rupiah lebih disebabkan sudah meredanya ketakutan pelaku pasar akan risiko yang terjadi akibat serangan di Paris, Prancis.

Mengutip Bloomberg, Jumat (20/11/2015), Rupiah diperdagangkan di level 13.633 per dolar AS pada pukul 12.00 WIB. Posisi tersebut menguat jika dibandingkan dengan pembukaan yang ada di 13.725 per dolar AS dan juga menguat jika dibandingkan dengan penutupan kemarin yang ada di 13.775 per dolar AS.

Sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan di level 13.618 per dolar AS hingga 13.755 per dolar AS. Sejak awal tahun, rupiah telah melemah 10,91 persen.


Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank SPot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah ada di level 13.739 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang ada di level 13.787 per dolar AS.

Penguatan rupiah kali ini menghentikan pelemahan yang terjadi sepanjang pekan ini. "Rupiah menguat karena dolar AS melemah di Asia pada perdagangan kemarin sore," jelas Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta.

Sedangkan pada hari-hari sebelumnya, rupiah melemah karena terdampak dari efek teror di Paris, Prancis yang menewaskan ratusan orang.

"Risiko semakin meningkat dengan adanya serangan tersebut, pelaku pasar kemudian mencari instrumen yang aman yaitu dolar AS," jelas Ekonom Mizuho Bank Ltd, Singapura Vishnu Varathan, seperti dikutip dari Bloomberg.

Ia melanjutkan, setelah serangan tersebut setiap mata uang di negara-negara berkembang dan juga negara-negara di Asia tertekan terhadap mata uang dolar AS. (Gdn/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya