Liputan6.com, Jakarta - Punya kekuatan dan menjadi sosok yang berpengaruh tak kini tak hanya bisa dilakukan oleh pria. Posisi kaum hawa pun kian diperhitungkan seiring berjalannya waktu.
Forbes merilis 50 jajaran wanita yang paling berpengaruh di Asia. Kebanyaan mereka dikatakan berpengaruh karena memegang posisi penting di perusahaan besar. Tak hanya bepengaruh, bos-bos wanita ini juga cantik.
Seperti dilansir dari Forbes, Rabu (16/12/2015) dan dirangkum menjadi 7 wanita berpangaruh di Asia, di mana tiga di antaranya berasal dari Indonesia, berikut daftarnya:
Advertisement
1. Gina Rineheart
Gina adalah orang terkaya di Australia meski kekayaannya anjlok US$ 5,4 miliar menjadi US$ 12,3 miliar tahun lalu karena harga dari bijih besi anjlok. Dia adalah bos dari perusahaan tambang bijih besi, Hancock Prospecting.
Tahun lalu, Gina mencoba merambah bisnisnya ke sektor pertanian. Dia membeli porsi saham dari beberapa sentra peternakan sapi di Australia Utara dan mengatur kerja sama untuk mengirimkan bibit formula dan susu ke Australia Barat dan Singapura.
Tahun lalu, dia menjual 14,9 sahamnya di Fairfax Media dengan nilai US$ 234 juta, dan mendapatkan keuntungan sekitar US$ 50 juta.
2. Maggie Wu
Maggie Wu adalah seorang Chief Financial Officer (CFO) alias Direktur Keuangan Alibaba, perusahaan yang didirkian salah satu orang terkaya dunia, Jack Ma. Di perusahaannya, Wu termasuk orang yang paling menonjol dan vokal. Karena selain menjadi CFO, dia juga juru bicara perusahaan.
Wu juga mengawasi debut pertama Alibaba saat Initial Public Offering (IPO) di New York Stock Exchange dengan nilai US$ 25 miliar, dan menjadikannya sebagai IPO terbesar di dunia.
Dia bergabung dengan Alibaba pada 2007 dan menjadi CFO di grup Alibaba pada 2013. Sebelumnya dia bekerja di KPMG di Beijing selama 15 tahun.
3. Sun Yafang
Wanita berumur 58 dari Negeri Tirai bambu ini adalah Bos perusahaan teknologi, Huawei Technologies. Berkat itu jua lah dia menjadi salah satu wanita paling berpengaruh di Asia.
Produsen ponsel terbesar ketiga di dunia ini menunjukkan perannya di 2014 utuk sektor pasar ponsel menenagah ke atas di China, bersaing dengan kompetitor seperti Xiaomi.
Sun bergabung dengan Huawei tak lama setelah perusahaan ini didirikan di 1989. Dia diangkat menjadi Chairman 10 tahun setelahnya.
Anne Patricia Sutanto
4. Anne Patricia Sutanto
Wanita kelahiran Solo ini adalah salah satu wanita paling berpengaruh di Asia. Anne, kini menjabat Wakil Presiden PT Pan Brothers, Persero Tbk, salah satu produsen tekstil terbesar di Indonesia.
Anne juga dikenal seorang filantropis. Tahun lalu, dia dan 7 pengusaha kaya Indonesia bersama Bill dan Melinda Gates Foundation mendonasikan masing-masing US$ 5 juta untuk Yayasan Kesehatan Indonesia untuk memerangi tubercolosis (TBC).
Sarjana dari University of Southern California ini mengambil gelar MBA dari Loyola Marymount di Los Angeles.
5. Noni Purnomo
Noni Purnomo merupakan presiden direktur dari Blue bird Group Holding. Blue Bird merupakan perusahaan operator taksi yang didirikan oleh neneknya 40 tahun lalu. Di tangan Noni, Blue Bird menjadi perusahaan operator taksi terbesar di Indonesia. Saat ini, kurang lebih 30 ribu armada taksi tersebar di beberapa kota-kota besar di Indonesia.
Selain itu, di tangan Wanita yang berusia 45 tahun ini, Blue Bird mampu mengembangkan sayapnya, tidak hanya menjadi operator taksi tetapi juga masuk ke lini bisnis transportasi lain seperti logistik, rental dan lainnya. Di sektor logistik ini, Blue Bird mendapat pelanggan yang cukup besar seperti 7-eleven dan juga P&G.
Di tangan Noni, Blue Bird melepas saham ke publik. Tepatnya pada 5 November 2014 lalu, Blue Bird yang mendapat kode saham BIRD melepas 376.500.000 lembar saham atau sebesar 15 persen dari modal ditempatkan dan modal disetor penuh Perseroan setelah penawaran umum perdananya. Harga per lembar sahamnya adalah Rp 6.500.
6. Wendy Sui Cheng Yap
Wendy Sui Cheng Yap merupakan Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI).
Nippon Indosari yang lebih dikenal lewat produk Sari Roti ini mampu menguasai 90 persen pasar roti domestik. Sari Roti telah memiliki 10 pabrik di seluruh Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai 4,2 juta potong roti setiap tahunnya.
Wendy adalah putri mantan eksekutif Grup Salim Piet Yap, yang mendirikan Bogasari, pabrik tepung terbesar di Indonesia. Selain memegang Nipon Indosari, wanita 59 tahun ini juga memegang kendali perusahan keluarga Salim yang bergerak di sektor sumber daya alam dan real estate serta makanan.
7. Win Win Tint
Wanita berkebangsaan Myanmar ini adalah managing director di City Mart Holding. Perusahaan ritel penyedia kebutuhan perlengkapan rumah di Myanmar.
Perusahaan ini berkembang dari yang awalnya hanya toko kecil di tahun 1996 menjadi perusahaan besar yang punya 100 outlets, 18 supermarket, 7 Ocean Suoercenters dan 45 convenient store seperti toko roti, apotek
Win Win yang berumur 39 tahun punyab gelar diploma dari akuntansi dan administrasi bisnis dari Singapore Thames Business School.
8. Chua Sock Koong
Chua, 57 tahun adalah Group CEO dari perusahaan penyedia layanan telekomunikasi Singapura, Singtel. Dikabarkan, Chua menyatakan rencananya untuk menggelontorkan US$ 369 juta untuk mengangkat 1.000 insinyur dalam mengembangkan teknologi yang berkaitan dengan cybersecurity, smart city, dan analisis data.
Provider telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara ini berkembang dengan 500 juta pelanggan di lebih dari 25 negara tahun lalu. (Zul/Ndw)
Advertisement