Ford Indonesia Tutup, Daihatsu dan Toyota Makin Gesit di RI

Indonesia masih menjadi tujuan investasi sekaligus basis produksi industri otomotif meskipun Ford Motor Indonesia (FMI) menutup operasinya.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 28 Jan 2016, 15:55 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2016, 15:55 WIB
20160126-Angkat Kaki dari Indonesia, Ford Pastikan Tetap Buka Layanan Purnajual-Jakarta
Suasana di salah satu dealer mobil Ford di Jakarta, Selasa (26/1). Ford memastikan para konsumen dapat tetap mengunjungi dealer Ford untuk layanan penjualan, servis, dan garansi hingga beberapa waktu ke depan di tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menyatakan, Indonesia masih menjadi tujuan investasi sekaligus basis produksi industri otomotif meskipun Ford Motor Indonesia (FMI) menutup operasinya di Tanah Air. Bahkan perusahaan otomotif lain mampu bergerak ekspansif di tengah pelemahan ekonomi global dan dalam negeri.

Deputi Country Director ADB untuk Indonesia, Edimon Ginting saat berbincang dengan wartawan mengatakan, industri otomotif di Tanah Air masih menarik bagi para penanam modal walaupun persaingan di sektor ini kian sengit untuk memperebutkan pasar domestik.

"Memang ada beberapa merek yang menutup karena persaingan otomotif di negara kita cukup tinggi, tapi ada juga perusahaan yang malah tumbuh, bahkan eksporya tembus ratusan ribu unit," kata Edimon di Jakarta, Kamis (28/1/2016).

Peningkatan ekspor, diakuinya, ditopang karena permintaan kendaraan roda empat di pasar luar negeri, khususnya negara tetangga cukup besar serta pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Contohnya saja, Daihatsu dan Toyota yang mencatatkan perkembangan pesat terkait kinerja penjualannya.

"Ekspor mobil Toyota saja malah naik lebih dari 100 ribu unit. Daihatsu ekspor mobil ke Malaysia. Fortuner juga ekspansi di sini. Jadi perkembangan industri otomotif di sini lebih cepat dari Thailand, sehingga banyak perusahaan otomotif menjadikan kita sebagai basis produksi meski pasar domestik makin kompetitif," terang Edimon.

Sebelumnya, Ford Motor Indonesia (FMI) resmi angkat kaki dari pasar otomotif dalam negeri. Managing Director FMI, Bagus Susanto menjelaskan, seluruh kegiatan penjualan dan impor kendaraan mulai paruh kedua tahun ini.

Data Gaikindo, wholesale Ford sepanjang tahun lalu mencapai 4.986 unit. Di Indonesia, mereka meniagakan Fiesta, EcoSport, Escape, Everest, dan Focus. Dari model tersebut, EcoSport berkontribusi paling besar dengan 2.713 unit.

Berikut pernyataan resmi FMI:

"Hari ini kami telah mengumumkan keputusan bisnis yang sulit untuk mundur dari seluruh operasi kami di Indonesia pada paruh kedua tahun ini. Hal ini termasuk menutup dealership Ford dan menghentikan penjualan dan impor resmi semua kendaraan Ford.

Kami ingin memastikan bahwa Anda dapat terus mengunjungi dealer Ford untuk semua dukungan layanan penjualan, servis, dan garansi hingga beberapa waktu ke depan tahun ini. Kami berkomitmen untuk menyediakan kesinambungan dukungan pelayanan servis dan garansi setelah kepergian kami dan akan menghubungi Anda lagi sebelum proses pergantian untuk memberitahukan mengenai pengaturan yang baru.

Kami berterima kasih atas minat, dukungan, dan kesetiaan Anda terhadap merek Ford. Dan kami akan terus mengkomunikasikan perkembangan yang ada melalui website ini dalam melalui fase peralihan ini.

Apabila Anda ada pertanyaan, silakan menghubungi Ford Customer Service kami di 0807-1-90-9000.


Hormat kami,
Bagus Susanto
Managing Director,
Ford Motor Indonesia"

(Fik/Gdn)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya