Harga Cabai dan Bawang Mahal, Maret Diperkirakan Inflasi 0,19%

Pada Februari 2016 kemarin terjadi deflasi sebesar 0,09 persen.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 01 Apr 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2016, 08:00 WIB
20160105-Ilustrasi-Inflasi-iStock
Ilustrasi Inflasi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan beberapa bahan pangan diperkirakan akan menjadi komponen yang mendongkrak angka inflasi pada Maret. Realisasi ini berbeda dengan bulan sebelumnya yang mencatatkan deflasi.

Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Damhuri Nasution memperkirakan Indonesia sulit melanjutkan realisasi deflasi pada Maret 2016. Ia memproyeksikan terjadi inflasi rendah di bulan ketiga ini karena kenaikan harga cabai dan bawang akibat terhambatnya musim panen.

"Perkiraan saya inflasi Maret ini 0,19 persen (month to month). Secara tahunan (year on year/Yoy) 4,44 persen," kata Damhuri dalam laporan resminya di Jakarta, Jumat (1/4/2016).

Ia mengaku, penyebab utama laju inflasi karena kemarau panjang tahun lalu mengakibatkan panen beberapa produk hortikultura, seperti cabai dan bawang terganggu.

"Jadi harganya masih relatif tinggi di Maret ini dan memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi umum. Biasanya bulan Maret, kelompok bahan makanan deflasi, tapi ini malah inflasi," jelas Damhuri.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Februari 2016 terjadi deflasi sebesar 0,09 persen. Kondisi ini berbeda dibandingkan Januari yang mengalami inflasi sebesar 0,51 persen.

Adapun tingkat inflasi untuk tahun kalender (Januari–Februari) 2016 tercatat sebesar 0,42 persen. Dan tingkat inflasi untuk tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 4,42 persen.

Sementara komponen inti mengalami inflasi 0,31 persen, dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun 3,59 persen. (Fik/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya