Curah Hujan Tinggi, Pedagang Khawatir Kenaikan Harga Pangan

Para pedagang juga mengharapkan pemerintah dapat memperbaiki sarana infrastruktur untuk tekan harga.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Apr 2016, 11:24 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2016, 11:24 WIB
Bawang, Cabai dan Tomat Naik Mengalami Kenaikan
Pedagang di pasar Anyar, Bogor, Ato (35) mengaku bahwa kenaikan harga diluar kendalinya.

Liputan6.com, Jakarta - Curah hujan tinggi beberapa hari ini dan menimbulkan banjir di beberapa lokasi mulai menjadi kekhawatiran para pedagang di pasar tradisional. Kekhawatiran pedagang terhadap curah hujan tinggi memicu kenaikan beberapa harga bahan pangan.

Salah satu pedagang sayuran di Pasar Mampang, Jakarta Selatan, Martinah (44)‎ mengkhawatirkan hal ini. Berkaca dari pengalaman, saat curah hujan tinggi beberapa harga sayuran dan bahan pangan lainnya ada kenaikan.

"Jadi pasokan ke pasar induk itu biasanya terlambat, nanti kalau telat karena terhambat banjir-banjir itu, pasti naik harga-harganya," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (22/4/2016).

Dengan kondisi seperti belakangan ini, Tinah, panggilan dari Martinah, jumlah pembeli di pasar biasanya juga berkurang. Ia menuturkan, masyarakat lebih memilih berbelanja di supermarket.

Hal serupa juga diungkapkan oleh pedagang sembako di pasar yang sama, Sujono (55). Selain memperbaiki sarana infrastruktur, dia meminta kepada pemerintah untuk melakukan pemotongan rantai distribusi.

Sebagai pedagang, dia sedikit mengetahui beberapa rantai distribusi yang dinilai cukup panjang, contohnya distribusi beras. Jika hal ini tidak dilakukan maka harga beras tidak lagi ditentukan pemerintah, melainkan ditentukan para tengkulak.

"Banjir di mana-mana, distribusi banyak sekali, ini sama saja tidak ada perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya. Pak Jokowi harus ambil langkah cepat," kata dia. (Yas/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya