Rizal Ramli: Kebijakan Ibu Susi Bikin Kerugian Negara Berkurang

Rizal Ramli mengakui kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti berdampak positif pada sektor perikanan dan kelautan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 03 Mei 2016, 14:55 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2016, 14:55 WIB
Rizal Ramli
Rizal Ramli mengakui kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti berdampak positif pada sektor perikanan dan kelautan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengakui kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti berdampak positif terhadap sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Langkah Susi yang mampu memberantas pencuri ikan dan meningkatkan pasokan ikan nasional mengurangi kerugian negara.

Rizal menyebut kebijakan Menteri Susi mampu menyelamatkan Indonesia dari kerugian puluhan miliaran dolar dari pencurian ikan.

"Jadi langkah Ibu Susi positif. Pertama kerugian Indonesia yang puluhan miliar dolar setiap tahun itu berkurang," kata dia usai rapat koordinasi tentang pengembangan pelabuhan ekspor ikan, Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Dia mengatakan kebijakan Menteri Susi juga mendorong pasokan ikan nasional. Dia menuturkan, hasil tangkapan ikan rata-rata meningkat dua kali lipat. Nelayan pun sumringah.

"Nelayan tradisional yang tangkapan ikannya sedikit sekarang meningkat rata-rata dua kalinya. Contohnya di Sibolga tadinya satu hari 200 ton sekarang sehari 400 ton," kata dia.

Namun begitu, dia mengatakan kebijakan tersebut juga berdampak pada penurunan harga jual ikan. Makanya, pemerintah menyiapkan skema untuk mendorong harga ikan.

Langkah pertama, kata Rizal, mengkampanyekan konsumsi ikan ke masyarakat. Ikan merupakan komoditas‎ pangan dengan protein tinggi.

Langkah ke dua, dia mengatakan pemerintah berencana membuka pelabuhan baru untuk menggenjot ekspor ikan. "‎Jadi kita putuskan kita akan buka pelabuhan baru supaya ekspor ikan meningkat. Masalahnya harus juga dikaitkan dengan kebijakan impor. Karena kalau misalnya hanya dikaitkan dengan ekspor ada barangnya pulangnya kontainernya kosong," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya