Aplikasi Kredit Tanpa Agunan Ditolak, Yuk Cek Alasannya

Kartu kredit tanpa agunan (KTA) sering kali menjadi salah satu cara untuk mendapat dana segar tanpa harus berikan jaminan.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Mei 2016, 18:44 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2016, 18:44 WIB
20160120-Pengguna-Kartu-Kredit-Jakarta-AY
Petugas menunjukkan desain terbaru kartu kredit Bank Mandiri sebelum dilakukan pencetakan di Jakarta, Rabu (20/1). Bank Indonesia memperkirakan pengguna kartu kredit di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 16 juta pengguna. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bicara tentang penolakan selalu saja tidak enak. Kenapa? Karena penolakan identik dengan sesuatu yang tidak beres dalam diri kita.

Hal sama juga mungkin sering terjadi pada Anda saat mengajukan kartu kredit ataupun pinjaman pada Bank.

Pengajuan Anda ditolak saat mengajukan kartu kredit atau saat mengajukan pinjaman ke Bank baik yang dengan menggunakan jaminan ataupun tanpa jaminan.

Berbicara tentang pinjaman, KTA atau sering disebut Kredit Tanpa Agunan (KTA) sering kali menjadi salah satu cara yang ditempuh untuk mendapat dana segar tanpa harus memberikan jaminan.

Namun alih-alih mudah dalam pengajuannya, tidak sedikit juga yang ditolak saat mengajukan. Oleh karena itu untuk mengantisipasi segala kemungkinan penolakan saat Anda mengajukan KTA, ada baiknya Anda memperhatikan beberapa hal berikut, seperti dikutip dari www.cermati.com, Selasa (24/5/2016):

1. BI Checking Jelek

Dalam pengecekan data nasabah di Bank Indonesia (BI), terdapat skor kredit yang ditentukan sebagai standar untuk menilai performa nasabah. Performa nasabah menyangkut kredit macet di bank atau lembaga keuangan lain seperti leasing.

Skor terdiri dari angka 1 hingga 5. Skor 1 berarti jejak rekamnya bagus, sedangkan skor 5 adalah kebalikannya, nasabah yang terbelit utang dan tak bisa diselesaikan. Namun tidak juga menjadi jaminan jika Anda memiliki skor dua akan dimudahkan dalam mengajukan pinjaman ke bank.

Indikatornya tergantung masing-masing bank, apakah bank yang bersangkutan hanya akan memberikan pinjaman pada nasabah yang memiliki skor kredit satu atau tidak.

Lain hal jika Anda merasa sudah pernah melunasi kredit yang sebelumnya, lalu skor Anda masih di bawah syarat pengajuan. Anda bisa langsung menanyakan pada bank yang bersangkutan.

Wawancara

2. Wawancara

Wawancara adalah bahan verifikasi lain dari pihak bank. Hasil wawancara bisa menjadi bahan pertimbangan penting juga.

Wawancara utama dilakukan pada Anda pribadi. Untuk itu, jika Anda merasa sudah mengajukan aplikasi KTA dan menunggu proses verifikasi selesai, selalu aktifkan handphone.

3. Rasio Utang Mendekati Nilai Gaji

Menurut teori banyak pakar dan tips keuangan, utang Anda tak boleh melebihi 40% gaji dalam sebulan. Jika tidak, permohonan Anda sudah pasti ditolak, karena bank bisa mengecek riwayat utang Anda.

Misal, Anda memiliki gaji Rp5 juta dan tagihan kartu kredit Rp2 juta. Sedangkan KTA yang Anda ajukan mensyaratkan cicilan Rp 1 juta per bulan. Berarti jika permohonan Anda disetujui, Anda memiliki hutang Rp3 juta. Itu berarti porsi utang Anda lebih dari 50 persen. Ini pasti akan tertolak.

Tak Punya Pekerjaan Tetap

4. Data Tidak Sesuai dengan Kenyataan

Bank tentu ingin mendapat pembayaran yang lancar dengan memberikan pinjaman dana pada orang yang tepat. Karena itu mereka akan sangat memperhatikan kebenaran data Anda.

Karena itu, cek seluruh data Anda, dan pastikan data tersebut seusai dengan yang ditulis. Contoh seperti Anda menulis formulir klaim gaji Rp 8 juta, tapi saat analis bank menanyakan ke HRD via telepon, gaji Anda hanya Rp 7 juta.

Di surat keterangan penghasilan gaji justru tertulis Rp 6 juta. Hal ini akan membuat bank tidak akan percaya kepada Anda. Lakukan hal yang sama pada keterangan data semisal alamat rumah, alamat kantor, jangan sampai keliru, tertukar, atau berbeda antara berkas yang satu dengan yang lain.

5. Tidak Punya Pekerjaan Tetap

Kalau yang ini menyangkut kejujuran dari Anda sendiri mengenai kapasitas yang Anda miliki untuk membayar cicilan.

Bila Anda seorang karyawan, bank akan mengecek apakah karyawan tetap atau kontrak. Bila masih karyawan kontrak, kemungkinan besar bank tidak mau ambil risiko, karena dikhawatirkan kreditnya akan macet.

Bila Anda seorang pengusaha atau pebisnis, akan dilihat apakah laporan Anda lengkap, rapi, dan sesuai dengan kenyataan saat pihak bank mensurvei.

Rekomendasi Pihak Ketiga

6. Rekomendasi Pihak Ketiga Kalau Anda Memiliki Utang

Kali ini, wawancara tidak hanya dilakukan pada diri Anda pribadi, tapi juga pada pihak-pihak di sekeliling Anda. Seperti HRD, teman-teman kantor, bahkan keluarga.  

Bank akan menanyakan riwayat utang Anda. Kalau jawaban dari wawancara ada satu atau beberapa saja yang menyiratkan bahwa Anda adalah orang yang tak mampu membayar utang, sudah pasti pengajuan Anda tertolak.

Teliti Sebelum Mengajukan

Sepintas syarat pengajuan KTA memang muda,  namun membutuhkan verifikasi data yang cukup kompleks karena tak adanya jaminan pinjaman akan diberikan.

Jika Anda ditawarkan oleh pihak-pihak yang mengatakan bisa memproses pinjaman dengan cepat dan mudah, dana langsung cair, Anda patut waspada, bisa jadi itu penipuan. Teliti sebelum mengajukan agar Anda tidak tertipu atau dirugikan nantinya. (Ahm/Ndw)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya