Liputan6.com, Jakarta - Sejak kecil, ayah dari Andreas Diantoro selalu mengajarinya satu hal penting. Presiden Direktur Microsoft Indonesia ini mengungkapkan hal tersebutlah yang selalu ia pegang dalam menjalani karier hingga sekarang ini.
Ayah Andreas menyebut hal tersebut dengan nama filosofi bambu. Pria kelahiran Yogyakarta, 12 September 1968 itu mengungkapkan, banyak hal yang bisa kita pelajari dari tanaman bambu. Sebelum batang bambu pertama tumbuh, akarnya akan menggurita terlebih dahulu di dalam tanah, tapi tak terlihat.
Filosofi ini bermakna membentuk landasan yang kuat sebelum mulai membangun sesuatu. Baru setelah itu, tunas bambu yang muncul akan tumbuh dengan cepat.
Advertisement
Baca Juga
“Saya belajar dari ayah saya tentang filosofi bambu. Bagi sepucuk bambu untuk keluar dari tanah perlu waktu yang lama sekali. Karena untuk bambu dapat tumbuh akarnya harus kuat. Ini berarti dalam berkarier harus sabar dan tidak boleh instan," ungkapnya dalam acara Inspirato Liputan6.com, seperti ditulis Kamis (2/6/2016)
Lalu setiap daun yang tumbuh dari batang bambu, lanjut dia, selalu merunduk ke bawah. Hal itu mengartikan bahwa ketika sudah sukses, kita harus senantiasa rendah hati dan tidak boleh sombong.
Hal terakhir yang ia garis bawahi adalah kegunaan dari tanaman bambu. Ia melihat tanaman bambu sebagai sebuah tanaman yang memiliki kegunaan yang besar.
"Selain itu, bambu dari akar sampai daun bisa dipakai semua, jadi orang harus banyak gunanya," tutur mantan Managing Director Dell Asia tersebut.
Lewat nasihat dari orang tuanya tersebut Andreas pun sering memberikan nasihat bagi anak muda untuk selalu sabar dalam meniti karier.
Ia berpesan, untuk sukses kita tidak boleh gampang menyerah dan jangan sering berpindah perusahaan hanya karena mengejar penghasilan yang lebih tinggi. (Vna/Ndw)