Pemerintah Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Jadi 5,1 Persen

Data pengangguran Amerika Serikat yang tidak sesuai harapan menjadi salah satu pertimbangan perubahan target pertumbuhan ekonomi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Jun 2016, 14:48 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2016, 14:48 WIB
20160329- Pemerintah Keluarkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XI- Darmin Nasution   dan Pramono Anung- Jakarta- Faizal Fanani
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) mengumumkan paket kebijakan ekonomi jilid XI di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/3). Salah satu paket kebijakan ekonomi jilid XI yaitu kredit usaha rakyat berorientasi ekspor. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengubah target pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,1 persen pada 2016 dari sebelumnya 5,3 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan hal itu di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Darmin mengungkapkan perubahan target pertumbuhan ekonomi ini akan diusulkan dalam rapat dengar pendapat dengan DPR RI tentang pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016.

‎"Perkiraannya, yang tadinya 5,3 persen sekarang 5,1 persen setelah mempertimbangkan semua itu," kata Darmin, Rabu (8/6/2016).


Darmin menuturkan, pertimbangan perubahan target pertumbuhan ekonomi melihat dari beberapa indikator ekonomi dunia. Salah satunya data pengangguran di Amerika Serikat (AS) yang tidak sesuai harapan.

Selain itu, harga komoditas masih rendah menjadi alasan yang tidak bisa dipungkiri. Karena itu, Bank Dunia juga memangkas pertumbuhan ekonomi dunia dari 2,9 persen menjadi 2,4 persen.

Darmin mengaku, pertumbuhan 5,1 persen itu menjadi satu angka yang paling wajar saat ini. Dia optimis pada akhir tahun nanti, pertumbuhan ekonomi itu dapat tercapai.

‎"Tahun lalu kita mulai dari 4,7 persen, berakhir ke 5 persen. Sekarang kita mulainya 4,9 persen di kuartal satu, berakhir berapa? Kita tentu berharap berakhir di 5,2 persen, sehingga rata-ratanya 5,1 persen," ujar Darmin. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya