Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro mengatakan, keterlambatan pada perjalanan kereta api saat Lebaran merupakan instruksi langsung darinya. Hal itu untuk menghindari peristiwa yang tidak diinginkan.
‎"Kalau keterlambatan memang instruksi saya. Kalau ada risiko kereta api maka tidak boleh diteruskan," kata dia di Stasiun Pasar Senen Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Dia menerangkan, keterlambatan kereta api terbagi menjadi dua jenis yakni keberangkatan dan kedatangan. Dua-duanya, lanjut Edi memiliki rata-rata waktu yang berbeda.
Edi menuturkan, untuk rata-rata keterlambatan keberangkatan kereta di bawah 1 menit. "Keberangkatan di bawah target yang diinginkan. Target 1 menit. Keberangkatan di bawah 1 menit," ujar dia.
Baca Juga
Sementara, untuk keterlambatan kedatangan di bawah rata-rata target 10 menit. "Kedatangan target 10 menit. Capaian di bawah 10 menit. Tentu saja ini rata-rata. Tapi ada beberapa peristiwa cukup tinggi. Kejadian di Pasuruan karena rel kereta menggantung di atas," ujar dia.
‎‎Sebagai informasi, KAI telah mengangkut sebanyak 5,48 juta penumpang selama masa operasi Lebaran dari 26 Juni sampai 17 Juli 2016 (H-10 sampai H+10). Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun lalu sebesar 7,3 persen yakni sebesar 5,10 juta penumpang.
Edi menambahkan meningkatnya jumlah penumpang karena tingginya antusias masyarakat terhadap moda transportasi kereta api. Dia mengatakan, operasi Lebaran tahun ini berjalan sukses karena tak ada kecelakaan atau zero accident. "Saya ucapkan apresiasi yang memungkinkan itu terjadi," ujar dia. (Amd/Ahm)
Advertisement