Budi Karya Harus Mampu Tingkatkan Keamanan Penerbangan RI

Budi Karya Sumadi harus bekerja keras untuk membenahi sektor transportasi di Indonesia sesuai dengan yang diperintahkan oleh Presiden RI.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 31 Jul 2016, 15:23 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2016, 15:23 WIB
20160728-Menhub Budi Karya Sumadi-Jakarta
Budi Karya Sumadi memberikan kata sambutan usai menandatangani dokumen sertijab Menteri Perhubungan di Gedung Kemenhub, Jakarta, Kamis (28/7). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Budi Karya Sumadi harus bekerja keras untuk membenahi sektor transportasi di Indonesia sesuai dengan yang diperintahkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Salah satu sektor yang harus mendapat perhatian penuh adalah sektor transportasi udara. 

Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carrier Association (Inaca) Tengku Burhanudin‎ mengatakan, salah satu Pekerjaan Rumah (PR) yang harus dilakukan Budi Karya adalah meningkatkan kategori keselamatan penerbangan di Indonesia sesuai dengan standar dari Federal Aviation Administration (FAA).

Di mata FAA, Indonesia saat ini masuk dalam kategori 2‎ bersama dengan beberapa negara seperti India, Filipina dan Banglades. Dengan kategori ini, diartikan bahwa tingkat keselamatan penerbangan Indonesia belum sempurna. 

"Yang kita harapkan dari beliau (Budi Karya) dan ini harus jadi perhatian beliau juga, kita harus masuk kategori 1 FAA, supaya ini bisa meningkatkan wisatawan kita," kata Tengku kepada wartawan seperti ditulis, Minggu (31/7/2016).

Menurut dia, jika Indonesia masuk dalam kategori 1, industri penerbangan Indonesia juga akan semakin solid. Ekspansi rute-rute internasional dapat ditingkatkan oleh beberapa maskapai yang memiliki kemampuan finansial yang cukup kuat.

Apa yang sudah dilakukan Ignasius Jonan selama menjadi menteri selama 21 bulan, Tengku menilai harus dilanjutkan dan ditingkatkan oleh Budi Karya. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam hal Aviation Security dinilai perlu terus ditingkatkan.

"Mudah-mudahan ini kita harapkan bisa menjadi bagian dari menteri baru untuk ditingkatkan. Kalau bicara soal maskapai penerbangan, yang kita harapkan bagaimana maskapai penerbangan bisa lebih berkembang ke depan, bisnisnya‎," papar dia.

Mantan Menhub Ignasius Jonan menandatangani dokumen sertijab menteri disaksikan Menhub Budi Karya Sumadi di Gedung Kemenhub, Jakarta, Kamis (28/7). Budi Karya resmi menjadi Menhub menggantikan Ignasius Jonan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya pada 27 Juli 2016, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Dirut Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi sebagai Menteri Perhubungan menggantikan Ignasius Jonan yang telah dua tahun memangku jabatan tersebut.

Budi mengatakan setelah resmi menjabat Menhub, dirinya akan banyak melakukan pembenahan terutama dalam soal manajemen birokrasi dan sumber daya manusia (SDM).

"Kementerian itu intinya manajemen, bagaimana kita me-manage suatu organisasi, tidak jauh beda dengan me-manage departemen. Saya sudah pegang korporasi itu dari tahun 1994, pola itu yang akan kita lakukan," ujar budi usai dilantik di Istana Negara, Rabu (27/7/2016).

"Artinya, ada kita bicara mengenai teknis, tapi kita juga ada masalah sumber daya manusia, keuangan dan sebagainya. Jadi itu suatu format yang sudah biasa saya lakukan," lanjut Budi Karya.

Mantan Dirut PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ini pun mengaku mendapat dua tugas khusus dari Jokowi. Tugas tersebut yaitu membangun konektivitas transportasi darat, laut dan udara yang telah dijalankan oleh menteri sebelumnya.

"Memperbaiki konektivitas dari laut, udara, darat, kereta api. Dan juga bagaimana memberdayakan dan menghargai stakeholder alias pemangku kepentingan. Stakeholder itu adalah masyarakat nomor satu. Masyarakat harus mendapatkan layanan yang maksimal," ujar Budi Karya. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya