Presiden akan Buka World Islamic Economic Forum ke-12

WIEF ini mirip seperti World Economic Forum yang selalu diselenggarakan setiap bulan Januari di Davos, Switzerland.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Agu 2016, 08:19 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2016, 08:19 WIB
20160801-Anjing-Pelacak-Diterjunkan-Jelang-Pelaksanaan-WIEF-ke-12-Jakarta-IA
Anjing pelacak diterjunkan saat sterilisasi kendaraan yang akan digunakan dalam World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Jakarta, Senin (1/8). WIEF ke-12 akan berlangsung di Jakarta pada 2-4 Agustus 2016. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara Islam di dunia berjuluk World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12. Acara ini akan berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, mulai hari ini sampai 4 Agustus 2016.

Rencananya, acara ini dibuka Pr‎esiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Haji Mohammad Najib bin Tun Haji Abdul Razak pada pukul 09.00 WIB, Selasa 2 Agustus 2016 ini.

Dikutip dari laman Sekretaris Kabinet, dalam sidang kabinet pada 20 Juli, Bambang Brodjonegoro yang kala itu masih menjabat sebagai Menteri Keuangan mengatakan, WIEF ini mirip seperti World Economic Forum yang selalu diselenggarakan setiap bulan Januari di Davos, Switzerland.

“Kalau World Economic Forum itu fokus kepada hampir semua jenis usaha bisnis sektor keuangan-sektor riil dan juga kegiatan-kegiatan lain yang bersifat networking, maka World Islamic Economic Forum fokus pada kegiatan usaha/kegiatan bisnis keuangan yang terkait dengan dunia Islam,” jelas Bambang.

Menurut dia, World Islamic Economic Forum merupakan yayasan atau foundation yang didirikan di Malaysia. World Islamic Economic Forum sudah berlangsung untuk yang ke-12 kalinya dengan lokasi berganti-ganti di setiap negara.

Ia mengingatkan, Indonesia pernah menjadi tuan rumah World Islamic Economic Forum pada 2009 lalu. Pada perhetalatan di Jakarta kali ini, antara lain berlangsung sesi forum bisnis dan lainnya.

“Ada Leaders Forum yang akan melibatkan tentunya pimpinan negara atau pimpinan pemerintahan, ada panel menteri, ada eksibisi/pameran baik pameran bisnis, ada sesi-sesi yang terkait dengan seminar, ada sesi-sesi yang bersifat lebih kepada workshop atau pelatihan,” papar Bambang.

Ada juga yang pertukaran ide, terutama yang melibatkan pengusaha muda dan juga pengusaha UKM antarnegara yang diharapkan bisa saling komunikasi, saling tukar-menukar pengalaman dan terselenggaranya business opportunity. Kemudian festival yang terkait dengan kesenian dan terutama hasil dari ide-ide kreatif atau ekonomi kreatif.

WIEF ini akan dihadiri sekitar 2.500 peserta dari 60 negara, dari level pimpinan negara/pemerintahan, menteri, pimpinan perusahaan multinasional, akademisi, kemudian seniman, para pelaku usaha UKM, para pelaku usaha muda, dana juga tokoh masyarakat.

“Untuk WIEF ke-12 ini, topiknya adalah Decentralizing Growth and Empowering Future Business, yang paling penting adalah tadi empowering future business. Nah, subtemanya dari tema besar ini adalah pertama Islamic finance atau keuangan syariah,” jelas Bambang.

Dalam acara ini, Presiden Joko Widodo meminta agar Indonesia mempromosikan besar-besaran Islamic fashion and design. “Untuk Indonesia selain halal produk, kita juga akan mulai perkenalkan halal tourism atau Moslem friendly tourism,” tambah Bambang.

Mengenai tamu negara, Bambang mengatakan, pihaknya sudah mendapat konfirmasi kehadiran 4 kepala negara atau kepala pemerintahan dari negara-negara sahabat, yaitu PM Malaysia Datuk Najib Tun Razak, Presiden Republik Guinea di Afrika yaitu Alpha Conde’, PM Srilangka Ranil Wickremesinghe, dan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon.(Yas/Nrm)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya