Anak Usaha Jadi Holding BUMN Panas Bumi, Ini Respons Pertamina

Kementerian BUMN berencana membangun holding panas bumi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Agu 2016, 20:46 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2016, 20:46 WIB
Wianda Pusponegoro
VP Coorporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, saat memberikan keterangan pers kepada wartawan mengenai Rio Haryanto di bilangan Jakarta Selatan, Jumat (26/2/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyambut baik rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk ‎induk usaha (holding) energi panas bumi, dengan menunjuk anak usahanya Pertamina Energy Geothermal (PGE).

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, ‎BUMN membutuhkan sinergi untuk memberi pelayanan maksimal ke masyarakat. Itu sebabnya Pertamina sejalan dengan Kementerian BUMN atas rencana tersebut.

"Kita dalam posisi bersama BUMN sinergi pasti, maksimum untuk masyarakat. Kementerian BUMN sudah memberikan roadmap ke sana. Kita harus satu tujuan," kata Wianda, di Jakarta, Minggu (14/8/2016).

Wianda mengungkapkan, Pertamina memiliki komitmen untuk mengembangkan energi panas bumi mencapai 2.200 Mega Watt sampai 2025, dengan mengerjakan 11 proyek berbeda  sampai 2019.

Pertamina bahkan menganggarkan US$ 2,5 miliar dolar untuk pengembangan panas bumi. Pertamina juga mempercepat pengerjaan proyek energi panas bumi.

"Untuk geothermal, kami BUMN komit mengembangkan gothermal sampai 2025.  2200 MW, sekarang 11 proyek berbeda. Kita percepat proyek menjadi 1,5 tahun  seperti Ulubelu Lampung," terang Wianda.

Karena itu, menurut dia Pertamina mendukung rencana pemerintah mengembangkan anak usahanya tersebut, untuk mengembangkan energi panas bumi di Indonesia.

"Kami mendukung inisiasi kajian pemerintah terhadap PGE dengan mengembangkan geothermal. Kita potensinya menggarap 15 Wilayah Kerja Panas Bumi, kita kerjakan maksimal," tutup Wianda.(Pew/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya