Produksi Gas Blok Mahakam Turun Tahun Depan

SKK Migas sedang membahas dengan Total dan Pertamina Hulu Mahakam soal antisipasi penurunan produksi migas di Blok Mahakam,

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Agu 2016, 13:46 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2016, 13:46 WIB
Pertamina Siap Tampung Pegawai Total di Blok Mahakam
Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengaku ini disampaikan saat menggelar pertemuan dengan Serikat Pekerja Nasional Total Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan produksi gas Blok Mahakam akan menurun tahun depan. Penurunan tersebut disebabkan kondisi sumur.

Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan mengatakan, saat ini produksi gas Blok Mahakam berada di kisaran 1.500 MMSCFD. Sementara produksinya akan di bawah angka tersebut pada tahun depan. Namun dia tidak bisa menyebutkan angka pastinya.

‎"Turun dibandingkan tahun ini 1.500 MMSCFD. Di atas 1.000 insya Allah," kata Muliawan, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin (22/8/2016).

Penurunan produksi Blok migas yang saat ini dioperatori oleh PT Total E&P Indonesia tersebut secara natural, karena kandungan gas menurun di sumur.

Untuk mengantisipasi penurunan tajam produksi gas pada Blok Mahakam, SKK Migas sedang membahas dengan Total dan Pertamina Hulu Mahakam sebagai Kontraktor berikutnya setelah kontrak Total sebagai operator habis pada akhir 2017.

"Saat ini kita masih bahas dengan Pertamina dan Total bagaimana kita bisa menjaga produksi itu," tutur Muliawan.

Mulyawan melanjutkan, Pertamina Hulu Mahakam akan mulai ikut mengelola Blok Mahakam pada 2017, sebelum masa kontrak Total habis untuk menjaga kestabilan produksi migas Blok Mahakam saat masa peralihan.

"Tahun 2017 insya Allah sudah mulai masuk (Pertamina Hulu Mahakam ke Blok Mahakam). Rencananya," tutur Muliawan. (Pew/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya