Liputan6.com, Jakarta - Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) mengeluhkan belum turunnya harga gas bagi industri. Bahkan saat ini harga gas industri di Indonesia disebut paling mahal di dunia.
Ketua Umum FIPGB Achmad Syaifun mengatakan, saat ini rata-rata harga gas untuk industri di dunia berada di kisaran US$ 6-US$ 4 per MMBTU. Bahkan di Amerika Serikat harga gas industri hanya sekitar US$ 1,92 per MMBTU.
"Harga gas kita paling tinggi di dunia, dan sampai sekarang belum turun. Harga gas dunia sekarang tidak tidak sampai US$ 6. Di Jepang saja LNG-nya sudah US$ 4," ujar dia di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Jumat (26/8/2016).
Baca Juga
Advertisement
Syaifun menyatakan, industri tidak meminta penurunan harga gas yang signifikan. Harga gas bisa turun ke angka US$ 7 per MMBTU saja sudah sangat mereka syukuri.
Pasalnya saat ini rata-rata harga gas di Indonesia sebesar US$ 9 per MMBTU. Bahkan di beberapa lokasi lebih dari US$ 10 per MMBTU.
"Kita nggak minta banyak-banyak. Bisa turun ke US$ 7 saja sudah bagus, apalagi bisa sampai US$ 6. Karena di dunia itu harga gas sejak akhir 2014 sudah turun. Kita tetap," dia menjelaskan.
Menurut Syaifun, dengan penurunan harga gas, akan membuat sektor industri di dalam negeri kembali bergairah. Dengan demikian, akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
"Tempat berpijaknya ekonomi kita itu di sektor industri. Kalau industrinya turun terus, negara ekonominya sulit juga," tandas dia. (Dny/Nrm)