Liputan6.com, Jakarta - Warga Brasil kini mulai menggemari gula kelapa sebagai alternatif pengganti gula tebu. Peluang ini pun tidak dilewatkan oleh produsen gula kelapa Indonesia dengan ikut serta dalam ajang pameran Food Ingredients South America (FISA) 2016 di Sao Paulo, Brasil, pada 23-25 Agustus 2016.
Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sao Paulo‎, Tony Hendriawan, mengatakan Brasil yang berpenduduk sekitar 204 juta jiwa dan memiliki pendapatan per kapita mencapai  US$ 11,5 ribu merupakan pasar potensial bagi Indonesia. Kebutuhan Brasil terhadap produk-produk ini akan meningkat seiring membaiknya kondisi ekonomi Brasil setelah pergantian Presiden Brasil beberapa waktu yang lalu.
"Kami ingin menerobos pasar Brasil dan kawasan Amerika Latin lainnya untuk meningkatkan ekspor non-migas. Pertumbuhan industri makanan di Brasil yang cukup signifikan merupakan peluang bagi eksportir produk bahan campuran makanan olahan, khususnya produk kelapa dan kakao," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dalam pameran tersebut, ITPC Sao Paulo memfasilitasi PT Coco Sugar Indonesia yang mengusung gula kelapa dan PT Danora Agro Prima yang memamerkan cocoa powder, cocoa liquor, cocoa cake, dan cocoa butter.
Kedua perusahaan ini pun sukses meraup kontrak dagang sebesar US$ 2 juta. Keberhasilan ini juga didukung adanya isu kesehatan yang menyebabkan permintaan gula kelapa meningkat.
"Gula kelapa juga menjadi alternatif sebagai pengganti madu, khususnya bagi kelompok vegetarian," kata CEO PT Coco Sugar Indonesia Amir Sudjono. Â
Selain produk gula kelapa, saat ini kebutuhan kakao bagi industri makanan Brasil juga mengalami peningkatan cukup signifikan. Terdapat toko-toko khusus yang menjual coklat untuk dikonsumsi, baik makanan maupun minuman, di kota-kota besar di seluruh Brasil.
"Produk kakao Indonesia mampu bersaing untuk memenuhi permintaan pasar Brasil, baik yang berkualitas standar maupun yang premium," ungkap Presiden Direktur PT Danora Agro Prima Daniel Sitorus‎.
Sebagai informasi, total impor Brasil untuk produk kakao (powder) dari seluruh dunia meningkat 24,21 persen dari US$ 22,85 juta pada 2014 menjadi US$ 28,38 juta pada 2015. Sementara itu, total impor Brasil dari Indonesia pada 2014 sebesar US$ 1,05 juta dan naik menjadi US$ 8,77 juta di 2015.
Untuk produk cocoa butter, fat and oil, impor Brasil dari seluruh dunia juga mengalami peningkatan sebesar 3,33 persen dari US$ 1,25 juta menjadi US$ 1,29 juta pada 2015 atau. Sementara impor Brasil dari Indonesia pada 2014 sebesar US$ 37,18 ribu dan naik menjadi US$ 44,62 ribu di 2015.
Untuk produk gula kelapa, total impor Brasil dari seluruh dunia hanya meningkat sebesar 5,85 persen dari 2014 ke 2015. Sementara total impor Brasil dari Indonesia pada 2014 sebesar US$ 24,85 ribu dan naik menjadi US$ 540,62 ribu di 2015. (Dny/Ndw)