Ratu Belanda Temui Presiden Jokowi Pagi Ini

Kunjungan Ratu Maxima ke Indonesia juga menjalankan tugas sebagai wakil PBB yang salah satu misinya membahas inklusi keuangan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Sep 2016, 10:40 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2016, 10:40 WIB
Permaisuri Belanda, Ratu Maxima dalam kunjungan ke Jakarta. (Liputan6.com/Andreas Gerry Tuwo)
Permaisuri Belanda, Ratu Maxima dalam kunjungan ke Jakarta. (Liputan6.com/Andreas Gerry Tuwo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima tamu kehor‎matan yaitu Ratu Belanda Maxima di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis pagi (1/9/2016). Ini menjadi hari ketiga Ratu Maxima berada di Indonesia.

Pertemuan sendiri dilaksanakan pukul 10.00 WIB. Kunjungan Ratu Maxima ke Indonesia sebagai wakil dari PBB, yang salah satu misinya untuk membahas mengenai inklusi keuangan atau seluruh lapisan masyarakat mudah mendapatkan akses keuangan.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi yaitu para menteri Kabinet Kerja, salah satunya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Kunjungan Maxima ini akan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral.

‎Sebelumnya, Ratu Maxima juga melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Pertemuan tersebut dipakai untuk membahas inkluasi keuangan.

"Jadi kunjungan Ratu Maxima ke Indonesia dia memakai 'topi' atau dalam konteks sebagai special advocate for the secretary general of the UN untuk isu financial inclusive," sebut Retno.

Saat bertemu Ratu Belanda itu, Menlu Retno menyatakan, inklusi keuangan sudah dilakukan oleh Indonesia. Bahkan kebijakan tersebut telah lama dijalankan di Indonesia. Bukan cuma dijalankan di Tanah Air, RI dalam beberapa kesempatan pertemuan internasional juga kerap membawa isu tersebut.

"Indonesia memiliki peran sangat besar di dunia internasional dalam promosi isu national inclusion. Karena salah satu hal yang dilakukan Indonesia jadi group of friends dalam PBB dan dubes kita di New York sangat aktif untuk promosikan financial inclusion ini," papar Retno.

"Indonesia, kita memiliki beberapa hal yang sudah diterapkan dalam konteks financial inclusion, terutama dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR), jadi pemerintah memiliki keberpihakan yang sangat tinggi dalam menerapkan kebijakan terkait KUR," sebut Retno.

Inklusi keuangan yang diterapkan Indonesia tak cuma dalam KUR saja. Namun, berlaku di beberapa kebijakan lain.

"Kedua kita juga memiliki kampanye my saving movement campaign. Jadi kampanye untuk menabung," papar perempuan yang pernah menjabat sebagai Dubes RI untuk Belanda ini.

"Ketiga, saat ini Indonesia sebentar lagi akan memiliki national strategy for financial inclusion. Keempat, isu terkait peningkatan program untuk financial inclusion. Misalnya, mengenai mobile banking dan sebagainya," ujar Menlu Retno.‎ (Yas/Ahm)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya