Indonesia dan Italia Sepakat Tingkatkan Nilai Perdagangan

Presiden mengatakan Italia merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia dan sebagai pusat kegiatan ekspor Indonesia di Eropa.

oleh Nurmayanti diperbarui 06 Sep 2016, 08:19 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2016, 08:19 WIB
20160905-Jokowi-Hadiri--KTT-G20-Tiongkok-Setpres
Presiden RI Joko Widodo mendengarkan pidato saat menghadiri upacara pembukaan KTT G20 di Hangzhou, Tiongkok, (4/9). Jokowi akan menjadi pembicara utama sesi 2 dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. (Setpres/Bey Machmudin)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi di Hangzhou International Expo Center, Senin, 5 September 2016. Pertemuan berlangsung di sela perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Hangzhou, China. 

Pada pertemuan ini, Presiden Jokowi mengemukakan, Italia merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia dan sebagai pusat kegiatan ekspor Indonesia di Eropa. "Indonesia berkomitmen untuk tingkatkan perdagangan dengan Italia ke depan," ujar Presiden dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (6/9/2016).

Selain sektor perdagangan, sejumlah sektor yang dijajaki kemungkinannya untuk dilakukan kerja sama antara kedua negara adalah pendidikan dan kebudayaan, maritim, energi terbarukan, teknologi digital, dan agrobisnis.

Kepada Presiden Jokowi, PM Renzi mengundang untuk berkunjung ke Italia pada tahun 2017 untuk menindaklanjuti beberapa poin kerja sama yang dibicarakan pada kesempatan kali ini.

"Saya ingin mengedepankan kerja sama di bidang pendidikan dan budaya dengan Indonesia untuk meningkatkan hubungan people to people contact antar kedua negara," kata PM Renzi.

Terkait kelanjutan dari proses dialog antar-keyakinan antara kedua negara, PM Renzi mengatakan, Italia akan terus melanjutkan dialog karena Indonesia memiliki peran penting sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Presiden Jokowi juga menyetujui agar kelanjutan proses ini ditingkatkan.

"Indonesia 87 persen penduduknya Muslim dan moderat serta toleran. Saya mendukung agar Indonesia dan Italia dapat menyelenggarakan forum interfaith dialogue untuk memajukan nilai moderasi serta mengatasi ekstrimisme dan xenophobia." ujar Presiden Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok Sugeng Rahardjo.(Nrm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya