YLKI: Masyarakat Kini Lebih Suka Pakai BBM Berkualitas Tinggi

Ini tercermin dari kenaikan konsumsi BBM dengan kadar Research Octane Number (RON) di atas 90, serta menurunnya konsumsi BBM jenis Premium.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Sep 2016, 14:29 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2016, 14:29 WIB
20150930-Pom Bensin-BBM-SPBU-Jakarta
Aktivitas pengisian BBM di SPBU Cikini, Jakarta, Rabu (30/9/2015). Menteri ESDM, Sudirman Said menegaskan, awal Oktober tidak ada penurunan atau kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baik itu bensin premium maupun solar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat kini lebih berminat mengkonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas tinggi. Ini tercermin dari kenaikan konsumsi BBM dengan kadar Research Octane Number (RON) di atas 90, serta menurunnya konsumsi BBM jenis Premium dengan kadar RON 88 di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
 
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai, konsumen di Indonesia saat ini mulai sadar jika BBM jenis Premium memiliki kadar oktan paling rendah dengan kualitas yang buruk.

“Perilaku konsumen seperti ini mulai kelihatan, khususnya di kota-kota," kata Tulus, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (15/9/2016).

‎Tulus menuturkan selisih harga antara Premium dan Pertalite yang sedikit juga menjadi pendorong masyarakat mengubah pilihannya. Sebagai perbandingan, saat ini harga Premium mencapai Rp 6.450 per liter untuk Premium untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Sementara harga Pertalite hanya sebesar Rp 6.900 per liter dan Pertamax Rp 7.350 per liter.

‎"Permintaan terhadap BBM dengan kualitas yang lebih tinggi dari Premium semakin besar. Pengguna sepeda motor misalnya, banyak yang memilih Pertamax,” dia menandaskan. (Pew/Nrm)
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya