Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan melakukan pendataan secara rinci potensi-potensi di sektor minyak dan gas (migas) pada tahun depan. Dengan begitu, pemerintah memiliki modal untuk menawarkan pada investor.
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan, potensi migas di Indonesia masih banyak. Setidaknya, khusus untuk minyak saja Indonesia memiliki cadangan sekitar 100 miliar barel.
"Kami berharap tahun depan jalan itu melakukan 2D seismik yang disiapkan Dirjen Migas. Kami akan melihat potensi migas lebih banyak, kami masih yakin potensi minyak masih 100 miliar barel. Kami berharap data yang bagus itu akan memudahkan kita menawarkan kepada investor lain," jelas dia di Kementerian Keuangan Jakarta, Jumat (23/9/2016).
Advertisement
Baca Juga
Luhut menerangkan, pendataan ini terutama dilakukan di wilayah laut dalam di wilayah timur Indonesia. Dia berharap, dengan pendataan ini akan lebih memberikan keyakinan pada investor di sektor migas. Terlebih, investasi untuk hulu migas membutuhkan dana yang besar.
"Khusus menyangkut sekarang daerah akan 2D laut dalam, seperti diketahui satu sumur US$75 juta-US$125 juta. Jadi dengan success rate 39 persen untuk penemuan ladang minyak sangat besar, sebabnya akan sharing pain and gain. Kami akan cari ekuilibrium di mana semua pihak bisa menikmati," jelas dia.
Dia mengatakan, untuk pendataan ini akan melibatkan setidaknya 17 kapal. Jika mendesak, Luhut mengatakan akan melakukan pendataan dengan 3D seismik.
"Saya berharap tahun depan kerja keras Dirjen Migas ada 17 kapal mobilisasi seluruh Indonesia. Baik Elnusa, ESDM, BPPT 2D seismik di beberapa tempat terutama Indonesia timur. Dan lebih dari itu kita lihat potensial segera, tak menutup 3D seismik dengan demikian data yang kita tawarkan lebih jelas," tandas dia. (Amd/Gdn)