Liputan6.com, Jakarta - Dalam dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), pemerintah fokus pada pembangunan industri di luar Pulau Jawa, penumbuhan populasi industri serta peningkatan daya saing dan produktivitas.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, hingga 2016, sebanyak 73 kawasan industri telah dibangun di Indonesia. Beberapa kawasan yang saat ini memiliki perkembangan signifikan dalam pembangunannya antara lain kawasan industri Sei Mangke di Sumatera Utara yang difokuskan pada pengembangan oleo chemical.
Kemudian kawasan industri Dumai di Riau dan kawasan industri Berau di Kalimantan Timur yang dibangun menjadi Palm Oil Green Economic Zone (POGEZ). Serta kawasan industri Palu di Sulawesi Tengah untuk pengembangan industri minyak atsiri.
Advertisement
Baca Juga
"Salah satu strategi mempercepat penyebaran dan pemerataan pembangunan industri adalah melalui pembangunan kawasan industri. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Indonesia sentris," ujar dia saat Konferensi Pers Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Kantor Kepala Staf Presiden, Jakarta, Selasa (25/10/2016).
Selanjutnya, Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah menjadi pusat industri ringan (light industry), Kawasan Industri Java Integrated Industrial Ports and Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur menjadi pusat industri berat (heavy industry), dan Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah menjadi pengembangan industri feronikel.
Selain itu, beberapa industri yang tengah dalam proses penyelesaian pembangunan, di antaranya pabrik pulp and paper di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, pabrik smelter alumina di Ketapang, Kalimantan Barat, pabrik gula di Dompu, Nusa Tenggara Barat, serta pabrik semen di Manokwari, Papua Barat.
‎"Pembangunan industri diarahkan pada pengembangan per wilayahan industri di luar pulau Jawa, penumbuhan populasi industri, serta peningkatan daya saing dan produktivitas. Ini juga untuk mendorong terwujudnya tiga poin pengembangan industri nasional pada agenda Nawacita," tandas dia. (Dny/Gdn)
Â