Melihat Kinerja 4 Bank BUMN hingga Kuartal III 2016

PT Bank Tabungan Negara Tbk mencatatkan pertumbuhan laba paling besar hingga kuartal III 2016.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Okt 2016, 13:15 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2016, 13:15 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta - Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah sampaikan laporan kinerja kuartal III 2016. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatatkan pertumbuhan laba paling besar.

BTN mencatatkan laba bersih naik 32,64 persen menjadi Rp 1,62 triliun hingga kuartal III 2016. Pendapatan (beban) bunga bersih tercatat naik 12,92 persen menjadi Rp 5,59 triliun hingga kuartal III 2016.

Perseroan mampu menekan biaya operasional dengan penurunan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun menjadi 83,98 persen per 30 September 2016 dari posisi 30 September 2015 di kisaran 85,84 persen.

Rasio kredit macet atau NPL gross juga turun menjadi 3,6 persen menjadi 30 September 2016 dari posisi sama tahun lalu di kisaran 4,5 persen. Total aset tumbuh 14,8 persen menjadi Rp 197,2 triliun pada 30 September 2016.

Selain itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga mencetak pertumbuhan laba bersih 28,58 persen menjadi Rp 7,77 triliun. Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menuturkan, kenaikan laba bersih itu dipicu penyaluran kredit yang stabil sejak kuartal I. Hal itu mendorong pertumbuhan pendapatan bunga 15 persen.

Pendapatan berbasis komisi atau fee based income naik 20 persen sehingga mendorong laba BNI.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membukukan laba bersih naik tipis 2,89 persen menjadi Rp 18,95 triliun. Pendapatan (beban) bunga dan syariah bersih naik 16,74 persen menjadi Rp 50,08 triliun hingga kuartal III 2016.

Sedangkan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan penurunan laba bersih 17,6 persen menjadi Rp 12 triliun. Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Kartika Wirjoatmodjo menuturkan, laba turun tersebut seiring perseroan meningkatkan biaya pencadangan sebesar Rp 8,5 triliun menjadi Rp 15,9 triliun pada September 2016.

Sementara itu, pendapatan bunga dan syariah bersih naik menjadi Rp 40,95 triliun hingga kuartal III 2016 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 34,89 triliun. Beban operasional terhadap pendapatan operasional naik menjadi 77,13 persen per 30 September 2016 dari periode sama tahun sebelumnya 70,26 persen. NPL gross naik menjadi 3,69 persen hingga kuartal III 2016.

Kepala Riset PT Buana Capital Suria Dharma menuturkan kinerja bank BUMN alami isu berbeda-beda. Suria mengatakan, BTN catatkan laba paling besar dipicu dari kredit properti. Hal itu mengingatkan backlog rumah murah sekitar 1 juta, permintaan masih tinggi. "Namun lihat dana pihak ketiga BTN belum besar dari tiga bank BUMN lainnya," ujar Suria.

Selain itu, Suria mengatakan, kalau kinerja BNI tumbuh didukung dari perbaikan restrukturisasi kredit perseroan. Sedangkan kinerja laba bersih BRI tumbuh tipis, Suria sudah memprediksikan hal tersebut. "Namun performa BRI masih bagus. NPLnya masih terjaga. Apalagi BRI juga catatkan penyaluran KUR tinggi," kata dia.

Untuk rekomendasi saham, Suria merekomendasikan beli saham BRI, BNI, dan BTN. "Kalau Bank Mandiri hold dulu," ujar dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya