Laba Bersih Bank Mandiri Turun 17 Persen

Bank Mandiri menaikkan biaya pencadangan sehingga menekan laba bersih pada kuartal III 2016.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Okt 2016, 19:44 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2016, 19:44 WIB
Bank Mandiri menaikkan biaya pencadangan sehingga menekan laba bersih pada kuartal III 2016.
Bank Mandiri menaikkan biaya pencadangan sehingga menekan laba bersih pada kuartal III 2016.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 12 triliun pada kuartal III 2016, atau turun 17,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 14,6 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo‎ mengatakan penurunan laba tersebut terkait dengan langkah perseroan yang memutuskan meningkatkan biaya pencadangan sebesar Rp 8,5 triliun menjadi Rp 15,9 triliun pada September 2016 sebagai bentuk antisipasi.

"Kenaikan biaya pencadangan itu memang menekan laba bersih kami menjadi Rp 12 triliun, atau turun 17,6 persen dari September tahun lalu," ujar di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

‎Meski turun, lanjut dia, penurunan laba bersih di kuartal III 2016 ini lebih baik dibandingkan kuartal II 2016 yang turun 28,7 persen. Hal ini dinilai menjadi sinyal positif perbaikan kinerja perseroan ke depan.

"Kami optimistis dapat segera kembali ke jalur positif dalam kinerja keuangan perseroan seiring proyeksi perbaikan ekonomi pada tahun depan,” kata dia.

Sedangkan jika tidak memperhitungkan biaya pencadangan, maka Pre-Provision Operating Profit (PPOP) perseroan mencapai Rp 31,9 triliun atau secara tahunan tumbuh 16,4 persen, yang menunjukkan operasional Perseroan yang masih cukup solid.

Selain itu, pada periode yang sama, perseroan juga telah berhasil menurunkan beban bunga sebesar 9,7 persen secara tahunan karena meningkatnya komposisi dana murah. Serta melakukan efisiensi operasional sehingga menurunkan rasio biaya atas pendapatan (CIR) dari 43,1 persen menjadi 42,8 persen.

Sementara itu, Bank Mandiri mencatatkan kenaikan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp 690,5  triliun pada September 2016 dari Rp 654,6 triliun pada tahun sebelumnya.

Dari pencapaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp 437,3 triliun, yang terutama didorong oleh  peningkatan tabungan sebesar Rp 26,7 triliun  menjadi Rp 274,2 triliun.

Sebagai upaya untuk meningkatkan pengumpulan dana masyarakat melalui peningkatan kenyamanan bertransaksi, Bank Mandiri terus mengembangkan jaringan kantor cabang, jaringan elektronik, maupun jaringan layanan lainnya.

Hingga September 2016, Bank Mandiri telah menambah 125 unit kantor cabang menjadi 2.505 unit, memasang 120 unit ATM menjadi 17.461 unit, serta penambahan 225 unit jaringan bisnis mikro sehingga menjadi 2.236 unit.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya