Jokowi Nilai Proyek 35 Ribu MW Lamban, Ini Penjelasan PLN

Presiden RI Joko Widodo menyebutkan progres pembangunan pembangkit listrik 35 ribu Mega Watt (MW) tidak sesuai harapannya

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Nov 2016, 20:25 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2016, 20:25 WIB
20160330- Progres Pembangun PLTP Unit 5 & 6 di Tompaso-Sulut-Faizal fanani
Tiang pemancang terpasang di pembangunan PLTP Unit 5 & 6 di Tompaso, Sulut, Rabu (30/3). PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus mengembangkan energi yang berfokus pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Joko Widodo menyebutkan progres pembangunan pembangkit listrik 35 ribu Mega Watt (MW) tidak sesuai harapannya. Untuk itu Jokowi meminta untuk dilakukan evaluasi.

Meski Presiden Jokowi mengatakan begitu, namun PLN mengaku sampai saat ini proyek 35 ribu MW masih berjalan sesuai rencana alias on track.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengungkapkan beberapa pembangkit yang belum masuk tahap financial closing karena harus ada persyaratan dari beberapa investor salah satunya investor dari Jepang.

"Jadi kalau ada yang tanya kok belum COD (commercial operation date) ya belum, jadi mungkin informasinya yang salah masuk," kata Sofyan di Istana, Selasa (1/11/2016).

Sofyan kembali menambahkan,‎ sampai saat ini dari program 35 ribu MW tersebut secara keseluruhan masih sekitar 40 persen yang sudah jalan. Data ini ada selisih 3 persen dari yang dipaparkan Jokowi saat ratas di mana saat itu hanya 37 persen.

Dikatakan Sofyan, selisih data yang disampaikan Presiden Jokowi dengan data yang dimilikinya, karena hasil update yang dilakukan Ba‎dan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terakhir bulan September. Sementara data yang dimiliki Sofyan terakhir pada Oktober.

"Jadi masih on the track. Makanya kalau nanya ke Direktur Utama PLN, jangan ke yang lain," tegas Sofyan.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo kembali mengumpulkan sejumlah menteri dan pejabat terkait di Istana Kepresidenan untuk melakukan update program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu Mega Watt (MW).

Dalam rapat terbatas (ratas) tersebut Jokowi menyoroti masih rendahnya realisasi pembangunan pembangkit listrik yang masuk dalam program 35 ribu MW tersebut.

"Kita harus bekerja lebih keras lagi. seperti yang sudah saya sampaikan, investor itu antre bangun pembangkit, tapi realisasinya di lapangan yang kecil," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/10/2016).

Hal itu dibuktikan Jokowi di mana dari data yang ia peroleh‎, sebanyak 71 proyek dari 109 proyek pembangunan pembangkit listrik, masih pada tahapan perencanaan dan pengadaan. Selain itu juga masih ada 52 proyek yang belum mencapai tahapan financial closing.

Beberapa data di lapangan inilah yang membuat Jokowi sedikit kecewa. Selama ini menurut Jokowi dirinya sudah sebisa mungkin menyederhanakan perizinan pembangkit listrik tersebut. Namun sesuai kenyataannya, hal itu tidak berjalan mulus di lapangan.

"‎Saya ingin tahu kendalanya apa, saya minta semua dievaluasi satu per satu, sehingga kita mengetahui dimana masalahnya sehingga segera diselesaikan di lapangan," terang Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya